PU kirim excavator, mobil air, dan WC knock down



JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Satgas Bencana Alam Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya mengerahkan dua unit alat berat berupa excavator, dua unit mobil tangki air dan 20 hidran umum untuk membantu para korban bencana alam di Banda Aceh.
“Saat ini peralatan yang sudah tiba dilokasi dua mobil tangki air beroperasi di RSUD Bener Meriah Banda Aceh ,“ kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemen PU, Danis H Sumadilaga, dalam siaran pers Kemen PU, Rabu (3/7).
Selain itu, Danis menyatakan bahwa bantuan peralatan  mobil tanki air dan 20 buah hidran umum saat ini juga di tempatkan di daerah Bener Meriah. Sedangkan,  peralatan berat berupa dua buah excavator saat ini masih dalam perjalanan ke lokasi mengingat medan yang sangat sulit.
Sesuai laporan Satgas Bencana Alam Cipta Karya, saat ini Kementerian PU masih ada stok peralatan di Medan, Sumatera Utara, berupa lima unit mobil tangki air, 40 unit hidran umum dan 40 wc knock down yang sewaktu-waktu siap dimobilisasi.
Sementara itu data yang dihimpun dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional(BBPJN) I  Medan, kondisi ruas jalan nasional yang rusak yakni Ruas Bireuen-Takengon KM 94 (sekitar 6 km dari Takengon) lumpuh macet total dan terjebak longsoran akibat gempa susulan.
“Selain itu beberapa titik longsor di sta 90-95 lainnya, kondisi jalan Bireun Takengon pasca gempa semakin parah. Ada dua titik longsoran di KM 82 tapi bisa dilalui kendaraan km 91 + longsoran di km 82 tapi bisa dilalui kendaraan,” tutur Kepala BBPJN I Medan Wijaya Seta.
Kemudian juga terdapat lima titik lagi longsoran pada km 93-94 memakan separuh bahu jalan. Namun, masih bisa dilalui sehingga tidak mengganggu lalu lintas dengan disertai upaya pembersihan agar tidak mengganggu lalu-lintas. “Saat ini kami sedang menangani KM 93 dari arah Takengon, masih ada 2 titik yang kondisinya berat,“ Ujar Wijaya.
Wijaya menambahkan, bahwa badan aspal jalan terjadi retak berongga 2 cm dan pada bahu jalan berongga 10 cm, selain itu KM 91 + 800 dapat dilalui namun masih rawan longsoran.
Sementara itu Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera I saat ini telah menurunkan tim untuk memantau kondisi insfrastruktur  sumber daya air guna penanganan lebih lanjut.
Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga kini sudah 22 orang dilaporkan meninggal dunia dan 210 orang luka-luka akibat gempa bumi berkekuatan 6,2 SR.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Amal Ihsan