JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menilai kondisi air baku di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta saat ini memasuki kondisi parah. Baik itu diukur dari segi kuantitas maupun dari segi kualitas. Sebab ketika musim hujan terjadi, banjirnya meluap luar biasa, tapi ketika musim kemarau, air baku khususnya di saluran air, sangat kotor dan berwarna hitam. Maka perlu dilakukan berbagai upaya untuk mengatasi kondisi tersebut. Keprihatinan tersebut disampaikan Mohammad Hasan, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU. “Saya katakan parah pasalnya saat musim hujan banjirnya luar biasa dan saat musim kemarau air baku terutama alur sungai di DKI sangat kotor dan warnanya hitam,” terangnya seperti dilansir di situs setkab.go.id, Senin (3/6). Menurut Hasan, polusi air di Jakarta baik itu limbah rumah tangga seperti sampah maupun limbah industri yang langsung membuang limbahnya ke sungai dan yang berasal dari ternak-ternak lainnya telah menjadi penyebab utama buruknya kualitas air di Ibu Kota. Bahkan, menurutnya, kondisi tersebut bisa mencemari kualitas air baku untuk air bersih DKI yang berasal dari Waduk Jatiluhur melalui sungai Tarum Barat ke pengolahan air PDAM Pejompongan.
PU: Kondisi air di Jakarta parah
JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menilai kondisi air baku di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta saat ini memasuki kondisi parah. Baik itu diukur dari segi kuantitas maupun dari segi kualitas. Sebab ketika musim hujan terjadi, banjirnya meluap luar biasa, tapi ketika musim kemarau, air baku khususnya di saluran air, sangat kotor dan berwarna hitam. Maka perlu dilakukan berbagai upaya untuk mengatasi kondisi tersebut. Keprihatinan tersebut disampaikan Mohammad Hasan, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU. “Saya katakan parah pasalnya saat musim hujan banjirnya luar biasa dan saat musim kemarau air baku terutama alur sungai di DKI sangat kotor dan warnanya hitam,” terangnya seperti dilansir di situs setkab.go.id, Senin (3/6). Menurut Hasan, polusi air di Jakarta baik itu limbah rumah tangga seperti sampah maupun limbah industri yang langsung membuang limbahnya ke sungai dan yang berasal dari ternak-ternak lainnya telah menjadi penyebab utama buruknya kualitas air di Ibu Kota. Bahkan, menurutnya, kondisi tersebut bisa mencemari kualitas air baku untuk air bersih DKI yang berasal dari Waduk Jatiluhur melalui sungai Tarum Barat ke pengolahan air PDAM Pejompongan.