PU upayakan percepatan pembangunan jembatan selat sunda



JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan mengupayakan percepatan pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS). Menteri PU Djoko Kirmanto menyatakan upaya percepatan itu dilakukan sebagai wujud penetapan pembangunan jembatan penghubung antara pulau Sumatera dan Jawa itu sebagai proyek prioritas nasional.

Menurutnya, pemerintah Indonesia sepakat untuk tetap mengutamakan pembangunan JSS dibandingkan pembangunan Jembatan Selat Malaka (JSM) meskipun belum lama ini pihak Malaysia telah menyatakan kesiapannya untuk membangun jembatan yang menghubungkan Sumatera dengan Malaka itu. Bahkan negeri jiran itu telah menyiapkan dana pinjaman dari Bank Exim China sebesar US$ 12,75 miliar untuk pembangunan JSM.

"Yang mau bikin JSM, investasi 12,75 miliar US dollar itu omong kosong. Itu semua kan tergantung kita, ok atau gak. Kita sendiri tetap prioritaskan pembangunan internal. Jadi konektivitas di dalam dulu, baru ke luar. Kalau bicara soal konektivitas, kita tetap akan utamakan JSS," ujarnya saat ditemui di kantornya, Selasa (28/12).


Selain itu, rencana pembangunan JSS lebih siap dibandingkan dengan JSM. Pembangunan JSS, contoh Djoko, telah ditetapkan sebagai salah satu keputusan politik melalui terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) tentang pembentukan Dewan Pengarah pembangunan. Ia juga menegaskan, pembangunan JSS sudah memiliki skenario dan tim kerja khusus.

"Sekarang yang perlu adalah Perpres untuk atur penyelenggaraan pembangunan, siapa yang bertanggungjawab, karena tidak mungkin hanya dari APBN atau tender swasta karena uangnya tidak mungkin kembali. Draftnya sudah disiapkan. Kalau perpres sudah keluar, feasibility study-nya bisa langsung didetailkan, engineer design diselesaikan, dan groundbreaking pada 2104," tukasnya.

Menurut Djoko, mereka juga tidak menutup kemungkinan untuk mempercepat pembangunan JSS. Menurutnya, pihaknya akan terus mengupayakan agar tahap peletakan batu pertama jembatan tersebut bisa dimajukan menjadi pada akhir tahun 2013, meskipun program pemerintah menetapkan tahap itu tetap dilakukan pada awal 2014.

"Kita punya semangat kalau memang bisa lebih cepat kenapa tidak menjadi akhir 2013. Program tetap 2014, tapi akan diusahakan supaya bisa lebih cepat. Makanya kita tunggu Perpres ini, untuk mengatur teknis penyelenggaraan yang memang kompleks, seperti kerjasama antara pemerintah pusat, pemda, swasta, BUMN dan BUMD. Kalau itu sudah terbit, penyelenggaraannya bisa dikejar," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Menteri PU Hermanto Dardak menyatakan, pihaknya menargetkan Perpres terkait penyelenggaraan pembangunan JSS dapat diterbitkan pada awal 2011. Dengan demikian, setiap persiapan teknis terkait penyelenggaraan pembangunan jembatan, seperti feasibility study dan pembuatan grand design, itu dapat segera dituntaskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.