JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang sempat melemah tajam menimbulkan kekhawatiran pelaku usaha jasa konstruksi atawa kontraktor. Terutama, kontraktor yang sedang menggarap proyek-proyek pemerintah. Untuk itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) berencana mengusulkan kenaikan alias eskalasi nilai kontrak proyek konstruksi kepada Kementerian Keuangan dalam waktu dekat. "Kami sedang menunggu surat resmi dari para asosiasi kontraktor terkait dampak pelemahan nilai tukar rupiah akhir-akhir ini," kata Hediyanto W. Husaini, Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian PU-Pera, akhir pekan lalu. Permintaan eskalasi nilai kontrak ini berlaku untuk pengerjaan proyek tahun jamak atau multiyears contract. Menurut Hediyanto, dengan nilai tukar rupiah yang mendekati Rp 13.000 per dollar AS, pasti menimbulkan dampak bagi kontraktor proyek pemerintah. Sebab, sejumlah multiyears contract yang diteken tahun lalu umumnya masih memakai acuan kurs Rp 10.000 per dollar AS.
PU usulkan kenaikan nilai kontrak proyek negara
JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang sempat melemah tajam menimbulkan kekhawatiran pelaku usaha jasa konstruksi atawa kontraktor. Terutama, kontraktor yang sedang menggarap proyek-proyek pemerintah. Untuk itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) berencana mengusulkan kenaikan alias eskalasi nilai kontrak proyek konstruksi kepada Kementerian Keuangan dalam waktu dekat. "Kami sedang menunggu surat resmi dari para asosiasi kontraktor terkait dampak pelemahan nilai tukar rupiah akhir-akhir ini," kata Hediyanto W. Husaini, Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian PU-Pera, akhir pekan lalu. Permintaan eskalasi nilai kontrak ini berlaku untuk pengerjaan proyek tahun jamak atau multiyears contract. Menurut Hediyanto, dengan nilai tukar rupiah yang mendekati Rp 13.000 per dollar AS, pasti menimbulkan dampak bagi kontraktor proyek pemerintah. Sebab, sejumlah multiyears contract yang diteken tahun lalu umumnya masih memakai acuan kurs Rp 10.000 per dollar AS.