Puasa, pasokan telur diperbanyak jadi 120.000 ton



BOGOR. Harga telur ayam ras memang meningkat menjelang bulan puasa. Namun, kenaikan itu bukan karena kekurangan pasokan. Bahkan, pemerintah menjamin pasokan telur selama bulan puasa akan aman.

Kementerian Perdagangan (Kemdag) mencatat, harga rata-rata telur ayam ras tingkat nasional mencapai Rp 18.090 per kilogram (kg) pada 15 Juli 2011. Sepanjang Juli ini, rata-rata harga itu sudah meningkat 9,15% dibandingkan posisi Juni.

Hartono, Ketua Umum Pusat Informasi Pasar Unggas Indonesia (Pinsar), menyatakan, kenaikan harga itu masih normal karena permintaan meningkat. Oleh karena itu, untuk mencegah kelangkaan telur saat bulan puasa hingga lebaran, produsen siap meningkatkan pasokan. "Selama puasa dan lebaran nanti, pasokan telur akan diperbanyak menjadi 120.000 ton," ujar Hartono, Senin (19/7).


Menurutnya, penambahan itu sudah mencukupi kenaikan konsumsi. Catatan saja, biasanya pasokan telur per bulan hanya sekitar 100.000 ton. "Dengan penambahan ini, pasti pasokan akan aman, dengan catatan distribusi lancar," jelas Hartono.

Hartono menambahkan, sebagian besar sentra produksi telur ayam berpusat di Pulau Jawa seperti di Jawa Tengah, Surabaya, Kediri, dan Blitar. Itu berkontribusi 70% terhadap total produksi nasional. "Untuk wilayah Jawa, pasti aman, sedang di Indonesia Timur, akan kami pasok dari Jawa seandainya ada kekurangan pasokan," terang Hartono.

Marie Elka Pangestu, Menteri Perdagangan, mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Organisasi Angkutan Darat (Organda) untuk menjaga kelancaran distribusi. "Kami sudah dapat komitmen dari RPH, tinggal bagaimana menciptakan distribusi barang yang lancar," kata Marie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto