JAKARTA. Jika Jusuf Kalla di favoritkan untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres), lain lagi dengan Joko Widodo (Jokowi). Publik justru cenderung tidak menginginkan Jokowi menjadi cawapres siapapun. Hal tersebut menjadi kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh lembaga survei nasional, Charta Politika Indonesia. "Perolehan suara Jokowi selalu diatas 40% bila dipasangkan dengan siapapun dalam bursa capres. Namun berbeda jika Jokowi maju sebagai cawapres dari Megawati, perolehan suaranya malah turun menjadi 23,3%," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya di Gedung DPR, Senin (23/12).
Publik tidak ingin Jokowi cuma jadi wakil
JAKARTA. Jika Jusuf Kalla di favoritkan untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres), lain lagi dengan Joko Widodo (Jokowi). Publik justru cenderung tidak menginginkan Jokowi menjadi cawapres siapapun. Hal tersebut menjadi kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh lembaga survei nasional, Charta Politika Indonesia. "Perolehan suara Jokowi selalu diatas 40% bila dipasangkan dengan siapapun dalam bursa capres. Namun berbeda jika Jokowi maju sebagai cawapres dari Megawati, perolehan suaranya malah turun menjadi 23,3%," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya di Gedung DPR, Senin (23/12).