Prihatin melihat kehidupan ekonomi warga desanya, Baban Sarbana memutuskan pulang kampung setelah malang melintang di Jakarta. Di desa asalnya, yakni Desa Tamansari, Ciapus, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ia mendirikan usaha permodalan dengan sistem bagi hasil untuk masyarakat setempat, khususnya ibu rumah tangga Ia mulai melakukan aksi sosial ini di awal tahun 2010 di bawah naungan Yatim Online. "Ini singkatan dari 'yakin tidak miskin, yakin tidak minder'," jelasnya. Ia merintis usaha ini dengan modal awal sebesar Rp 30 juta. Dana itu berasal dari kantong pribadi dan dari keluarganya. Baban sengaja tidak ingin melibatkan investor dalam aksinya tersebut karena risikonya terlalu besar. Dengan dana itu, dia membuat usaha permodalan dengan sistem bagi hasil untuk masyarakat setempat. Plafon pinjaman mulai Rp 750.000-Rp 2,5 juta. "Masa pengembalian modal selama enam bulan dengan tambahan pembayaran 15%," jelasnya.
Pulang kampung, angkat derajat warga lewat jamur
Prihatin melihat kehidupan ekonomi warga desanya, Baban Sarbana memutuskan pulang kampung setelah malang melintang di Jakarta. Di desa asalnya, yakni Desa Tamansari, Ciapus, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ia mendirikan usaha permodalan dengan sistem bagi hasil untuk masyarakat setempat, khususnya ibu rumah tangga Ia mulai melakukan aksi sosial ini di awal tahun 2010 di bawah naungan Yatim Online. "Ini singkatan dari 'yakin tidak miskin, yakin tidak minder'," jelasnya. Ia merintis usaha ini dengan modal awal sebesar Rp 30 juta. Dana itu berasal dari kantong pribadi dan dari keluarganya. Baban sengaja tidak ingin melibatkan investor dalam aksinya tersebut karena risikonya terlalu besar. Dengan dana itu, dia membuat usaha permodalan dengan sistem bagi hasil untuk masyarakat setempat. Plafon pinjaman mulai Rp 750.000-Rp 2,5 juta. "Masa pengembalian modal selama enam bulan dengan tambahan pembayaran 15%," jelasnya.