JAKARTA. Pulau Jawa masih menjadi penyumbang terbesar dalam produk domestik bruto (PDB) pada kuartal keempat tahun lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Jawa memberikan kontribusi 57,8% terhadap PDB kuartal terakhir 2010.Yang terbesar adalah DKI Jakarta 16,5% lalu Jawa Timur 14,8% dan Jawa Barat 14,3%. "Secara kuantitatif kegiatan-kegiatan di sektor sekunder dan tersier masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, sedangkan kegiatan sektor primernya lebih diperankan oleh luar Pulau Jawa," kata Kepala BPS Rusman Heriawan, Senin (7/2).Sementara itu, kontribusi Pulau Sumatera terhadap PDB pada kuartal yang sama sebesar 23,2%, Bali dan Nusa Tenggara 2,7%, Kalimantan 9,1%, Sulawesi 4,7%, serta Maluku dan Papua 2,5%.Jika dilihat dari sisi penggunaan, Rusman menjelaskan pertumbuhan ekonomi tahun 2010 terjadi pada komponen ekspor sebesar 14,9%, diikuti pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 8,5%, pengeluaran konsumsi rumah tangga 4,6%, dan pengeluaran konsumsi pemerintah 0,3%. "Sedangkan komponen impor sebagai faktor pengurang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 17,3%," ucapnya.Sedangkan, PDB untuk memenuhi konsumsi rumah tangga sebesar 56,7%, konsumsi pemerintah 9,1%, PMTB 32,2% dan ekspor 24,6%. Sedangkan untuk penyediaan dari impor sebesar 23%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pulau Jawa penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi
JAKARTA. Pulau Jawa masih menjadi penyumbang terbesar dalam produk domestik bruto (PDB) pada kuartal keempat tahun lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Jawa memberikan kontribusi 57,8% terhadap PDB kuartal terakhir 2010.Yang terbesar adalah DKI Jakarta 16,5% lalu Jawa Timur 14,8% dan Jawa Barat 14,3%. "Secara kuantitatif kegiatan-kegiatan di sektor sekunder dan tersier masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, sedangkan kegiatan sektor primernya lebih diperankan oleh luar Pulau Jawa," kata Kepala BPS Rusman Heriawan, Senin (7/2).Sementara itu, kontribusi Pulau Sumatera terhadap PDB pada kuartal yang sama sebesar 23,2%, Bali dan Nusa Tenggara 2,7%, Kalimantan 9,1%, Sulawesi 4,7%, serta Maluku dan Papua 2,5%.Jika dilihat dari sisi penggunaan, Rusman menjelaskan pertumbuhan ekonomi tahun 2010 terjadi pada komponen ekspor sebesar 14,9%, diikuti pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 8,5%, pengeluaran konsumsi rumah tangga 4,6%, dan pengeluaran konsumsi pemerintah 0,3%. "Sedangkan komponen impor sebagai faktor pengurang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 17,3%," ucapnya.Sedangkan, PDB untuk memenuhi konsumsi rumah tangga sebesar 56,7%, konsumsi pemerintah 9,1%, PMTB 32,2% dan ekspor 24,6%. Sedangkan untuk penyediaan dari impor sebesar 23%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News