KONTAN.CO.ID - Tahukah kamu ada wilayah di Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Australia. Wilayah itu adalah Pulau Nusamanuk. Pulau yang berada di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat ini adalah satu dari 92 pulau terluar Indonesia. Pulau ini merupakan pulau terluar tidak berpenduduk yang terdiri atas tiga gugusan pulau kecil. Secara geografis, Pulau Nusamanuk berbatasan langsung dengan Australia.
Dikutip dari buku Jawa Barat Merentang Laut Jawa hingga Samudera Hindia (2015), dari Kota Tasikmalaya, Pulau Nusamanuk dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat dan roda dua selama lebih kurang tiga jam. Posisi Pulau Nusamanuk berdekatan dengan area wisata Tawang Wulan yang dicapai dengan berkendara selama 15 menit. Sementara, dari arah Pangandaran, Pulau Nusamanuk bisa ditempuh selama 1,5 hingga 2 jam.
Baca Juga: Ini langkah yang akan dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan daging sapi Pulau berbentuk bukit karang
Topografi Pulau Nusamanuk adalah berbukit dengan ketinggian rendah. Untuk mencapai ujung atas pulau, perlu sedikit mendaki tebing. Di pulau tersebut terdapat sebuah mercusuar aktif tak berpenjaga dan bertenaga surya yang menyala otomatis pada waktu malam. Di bawah mercusuar terdapat bangunan baru yang katanya dibangun untuk tempat beristirahat nelayan dan petugas mercusuar. Sayangnya, kondisi bangunan tersebut tidak terawat. Pulau Nusamanuk hanya ditumbuhi oleh sedikit tanaman. Hal ini karena ukuran pulau relatif kecil dan tekstur dasar pulau yang tersusun dari batuan yang ditutup tanah dan batu-batu yang hancur. Jenis ikan yang terdapat di perairan sekitar Pulau Nusamanuk antara lain ikan karang, ikan pelagis, seperti kembung, ikan tenggiri, ikan tongkol, ikan tuna, serta lobster.
Baca Juga: Pandemi membuat akses data internet terus bertumbuh Kendati Pulau Nusamanuk berada sangat dekat dengan daratan Desa Cimanuk, namun tidak membuatnya mudah didarati. Bentuk pulau yang merupakan bukit karang terkikis berat dengan pantai terjal berbatu, serta tidak ada dermaga untuk berlabuhnya kapal menjadi alasan utamanya.
Belum lagi hantaman ombak dan kekuatan arus di sekelilingnya. Perahu nelayan bahkan harus melakukan manuver, melenceng sedikit jauh ke pinggir untuk mencapai Nusamanuk yang sebenarnya berada di garis lurus dengan posisi kapal kayu ketika akan bertolak. Selain itu, ketika tiba di Nusamanuk, perahu harus berkali-kali merapat ke salah satu bibir pulau dan berkali-kali pula dihantam ombak sehingga terus menerus bergerak maju mundur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News