KONTAN.CO.ID - Mencermati presentasi rapat dengar pendapat DPR dan Asuransi Jiwasraya pekan lalu, bikin geleng-geleng kepala. Dalam rapat itu terungkap berbagai rumor yang beredar. Ada korporasi keuangan yang serampangan mengelola duit para nasabah mereka. Jika menengok bahan rapat dengar pendapat itu, pangkal masalah Jiwasraya adalah terbitnya produk saving plan tahun 2013-2018. yang menawarkan return garansi 9%-13% per tahun. Guaranteed return itu lebih tinggi dibanding pertumbuhan bunga deposito 2018, yakni antara 5,2%-7%, bond yield idA-idAAA tahun 2018 antara 8% sampai 9,5% dan Indeks Harga Saham Gabungan tahun 2018 yang minus 2,3% (Harian KONTAN, 8 November 2019) Demi mengejar return tersebut, manajemen Jiwasraya waktu itu menempatkan dana investasi ke saham dan reksadana. Celakanya, mereka berinvestasi serampangan dan diduga terjadi rekayasa harga saham. Jiwasraya waktu itu banyak melakukan investasi pada aset high risk Penempatan saham sebanyak 22,4% senilai Rp 5,7 triliun dari aset finansial. Namun dari jumlah itu hanya 5% dana ditempatkan di LQ 45
Pulihkan Kepercayaan
KONTAN.CO.ID - Mencermati presentasi rapat dengar pendapat DPR dan Asuransi Jiwasraya pekan lalu, bikin geleng-geleng kepala. Dalam rapat itu terungkap berbagai rumor yang beredar. Ada korporasi keuangan yang serampangan mengelola duit para nasabah mereka. Jika menengok bahan rapat dengar pendapat itu, pangkal masalah Jiwasraya adalah terbitnya produk saving plan tahun 2013-2018. yang menawarkan return garansi 9%-13% per tahun. Guaranteed return itu lebih tinggi dibanding pertumbuhan bunga deposito 2018, yakni antara 5,2%-7%, bond yield idA-idAAA tahun 2018 antara 8% sampai 9,5% dan Indeks Harga Saham Gabungan tahun 2018 yang minus 2,3% (Harian KONTAN, 8 November 2019) Demi mengejar return tersebut, manajemen Jiwasraya waktu itu menempatkan dana investasi ke saham dan reksadana. Celakanya, mereka berinvestasi serampangan dan diduga terjadi rekayasa harga saham. Jiwasraya waktu itu banyak melakukan investasi pada aset high risk Penempatan saham sebanyak 22,4% senilai Rp 5,7 triliun dari aset finansial. Namun dari jumlah itu hanya 5% dana ditempatkan di LQ 45