KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dafam Property Indonesia Tbk (
DFAM) mengejar perolehan laba pada tahun ini. Guna memulihkan kinerja perusahaan, DFAM akan fokus membenahi arus akas alias
cash flow dan neraca perseroan. Sekretaris Perusahaan PT Dafam Property Indonesia Tbk Soviadi Nor Rachman menerangkan, upaya memperbaiki
cash flow antara lain dengan mengurangi beban utang bank. Dengan begitu, beban keuangan atas bunga bank akan berkurang sebanyak 71,5% atau sekitar Rp 12,5 miliar. Kemudian, untuk membenahi neraca perseroan, DFAM berencana melakukan revaluasi asset tetap yang berpotensi untuk meningkatkan asset sebesar Rp 350 miliar. Sehingga total asset menjadi Rp 620 miliar atau meningkat sekitar 230%.
"Dengan ini rasio keuangan Perseroan akan membaik. Dari sektor properti komersial akan menjalin kerja sama di wilayah strategis dan wilayah pengembangan industri baru yang berpotensi," kata Soviadi, Kamis (2/6).
Baca Juga: Targetkan Bisa Kantongi Laba, Begini Strategi Dafam Property (DFAM) Tahun Ini Sistem kerja sama bisa berbentuk Kerja Sama Operasi (KSO) seperti yang sudah dilakukan oleh entitas anak, PT Dafam Maju Bersama (DMB) dengan pihak ketiga. Di segmen bisnis lainnya, kesigapan pemerintah dalam menanggulangi covid-19 telah membawa sentimen positif untuk sektor perhotelan. "Pelonggaran PPKM serta kebijakan penghapusan persyaratan travelling berupa tes antigen dan PCR untuk pelaku wisata dalam negeri telah membawa dampak positif bagi DFAM," ujar Soviadi. Merujuk laporan keuangan yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia, pendapatan bersih DFAM secara total turun 8,46% dari Rp 17,60 miliar pada kuartal I-2021 menjadi Rp 16,11 miliar per kuartal I-2022. Namun, pendapatan dari lini bisnis perhotelan mampu tumbuh 25,35% menjadi Rp 12,41 miliar dalam tiga bulan 2022. Berbanding pendapatan yang diraih per kuartal I-2021 yang sebesar Rp 9,90 miliar. Pendapatan dari segmen hotel tersebut mendominasi pendapatan bersih DFAM pada kuartal I-2022 dengan porsi mencapai 77,03%. Disusul pendapatan dari real estat sebesar Rp 2,93 miliar dan penyewaan senilai Rp 760 juta. Seiring dengan penurunan pendapatan bersih, beban pokok pendapatan DFAM hingga Maret 2022 juga turun 8,25% menjadi Rp 8 miliar. DFAM juga mampu menekan pos beban lainnya terutama pada beban umum dan administrasi yang menurun 20,21%.
DFAM pun memangkas rugi bersih periode berjalan dari Rp 5,99 miliar di kuartal I-2021 menjadi Rp 4,03 miliar pada kuartal I-2022. Rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk DFAM juga berkurang, dari Rp 5,51 miliar pada kuartal I-2021 menjadi Rp 3,95 miliar per kuartal I-2022. Adapun dari sisi pergerakan saham, setelah sempat merosot 19,66% dalam sebulan terakhir, harga saham DFAM bangkit di perdagangan perdana bulan Juni.
Pada Kamis (2/6), harga saham DFAM mengalami penguatan 92 poin atau 24,60% dan ditutup di level Rp 466. Merujuk pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, DFAM ingin bisa mengantongi laba tahun berjalan sekitar 3,54 miliar sepanjang 2022. Target tersebut masih lebih baik dibandingkan kerugian yang diderita DFAM pada tahun 2020 dan 2021. Soviadi mengungkapkan, DFAM membidik pendapatan sebesar Rp 120,55 miliar pada tahun ini. DFAM memproyeksikan kenaikan pendapatan sebanyak 42,44% ketimbang realisasi pada tahun lalu, yakni sebesar Rp 84,63 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi