Puluhan bank digugat karena manipulasi data



MANHATTAN. Sebanyak 12 bank besar dunia digugat di pengadilan federal Manhattan dengan tuduhan persekongkolan untuk memanipulasi ISDAfix, yakni patokan yang digunakan untuk menetapkan tarif derivatif suku bunga dan instrumen keuangan lainnya.

The Alaska Electrical Pension Fund menyatakan puluhan bank bergengsi tersebut berkolusi mengatur ISDAfix sehingga memungkinkan mereka untuk memanipulasi pembayaran kepada investor dalam bentuk transaksi derivatif mulai Januari 2006 sampai Januari 2014. Pihak penggugat mewakili seluruh investor yang telah dirugikan. Gugatan berstatus class action dan kerugian bisa mencapai puluhan miliar dollar AS.

Adapun bank-bank yang tergugat adalah Bank of America Corp, Barclays Plc, BNP Paribas SA, Citigroup Inc, Credit Suisse Group AG dan Deutsche Bank AG. Selain itu, The Alaska Electrical Pension Fund juga menggugat Goldman Sachs Group Inc, HSBC Holdings Plc, JPMorgan Chase & Co, Morgan Stanley, Royal Bank of Scotland Group Plc, serta UBS AG.


Tergugat lainnya adalah The International Swaps and Derivatives Association and Markit Ltd. Sebab, lembaga ini menyediakan layanan harga derivatif kredit. "Ini akan menjadi pertarungan yang panjang dan berlarut-larut," ujar Don Brockett, partner Quinn Emanuel Urquhart & Sullivan yang mewakili pengguat seperti dikutip Reuters.

Menolak berkomentar

Dana pensiun tidak hanya menggugat bank, melainkan juga ICAP Plc, pihak yang mengelola dan berfungsi sebagai broker transaksi yang menyediakan tingkat bunga ISDAfix. "Kami belum menerima keluhan dan tidak siap untuk komentar saat ini," ujar pernyataan resmi yang dilansir oleh ICAP seperti dikutip Bloomberg.

Selain ICAP, jurubicara bank-bank besar tersebut juga masih bungkam ketika dimintai tanggapan soal gugatan tersebut. Bloomberg menghubungi sejumlah jurubicara bank seperti Mark Lane, perwakilan dari Barclays yang berbasis di London dan Daniella Romero Apsilos, wakil dari Citigroup New York.

Kemudian, Bill Halldin, Jurubicara Bank of America juga menolak untuk berkomentar. Berdasarkan rekaman panggilan telepon dan email yang ditinjau oleh Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi menunjukkan bahwa para trader di bank-bank Wall Street menginstruksikan broker ICAP di New Jersey untuk membeli atau menjual sebanyaknya supaya ISDAfix berada di level yang telah ditentukan.

Dana pensiun mengklaim bahwa bank-bank tersebut melaporkan penawaran harga yang digunakan untuk mengatur ISDAfix di angka yang sama secara rutin. Bahkan, pelaporan bank-bank tersebut memiliki kemiripan dalam menanggapi kondisi pasar dan terjadi setiap hari. "Ini tidak mungkin terjadi tanpa beberapa bentuk koordinasi lanjutan," sebut Dana Pensiun Alaska dalam gugatannya.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie