KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah ibu-ibu warga Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, mendatangi Mapolres Prabumulih, Senin (21/5) siang. Mereka melapor tindakan dugaan penipuan yang dilakukan seorang wanita berinisal SSD, warga Perumahan Griya Prabu Sejahtera, Kelurahan Gunung Ibul, Prabumulih, dengan modus investasi bodong dan arisan online. Setiba di gedung Satreskim Polres Prabumulih, rombongan ibu itu secara bergiliran melaporkan tindakan wanita berinisal SSD itu sekaligus menunjukkan barang bukti berupa bukti transfer uang dan percakapan di media sosial terkait aksi penipuan dengan modus investasi.
Herlianti, salah seorang warga Jalan Padat Karya, Kecamatan Prabumulih Timur, Prabumulih, yang menjadi korban mengatakan, ia menderita kerugian sekitar Rp 60 juta untuk investasi modal dan Rp 17 juta untuk arisan online. Jika ditotal, ia menderita kerugian sebesar Rp 77 juta. Diceritakan Herlianti, awalnya ia tertarik mengikuti investasi modal dan arisan online dari pelaku karena dijanjikan keuntungan yang besar hingga jutaan rupiah dalam waktu singkat. Ia pun menyetor uang dengan total Rp 77 juta secara bertahap. Namun hingga pelaku SSD kabur, Herlianti belum mendapat keuntungan. Bahkan modalnya pun dibawa kabur. “Saya tertarik karena mendengar cerita dari teman-teman yang sudah ikut terlebih dahulu yang sudah berhasil dan mendapat keuntungan besar. Awalnya saya ditawari oleh pelaku untuk ikut investasi modal dengan menyetor uang secara bertahap hingga 60 juta rupiah hanya dalam beberapa hari. Saya juga ikut arisan online dan sudah menyetor uang sebesar 17 juta rupiah,” katanya. Menurut Herlianti, setidaknya 35 orang yang sudah melapor ke Polres Prabumulih sejak kemarin dengan total kerugian mencapai Rp 2,4 miliar. “Kemungkinan masih banyak ibu-ibu yang akan melapor dalam beberapa hari ke depan,” tambah Kasat Reskrim Polres Prabumulih, AKP Eriyadi membenarkan pihaknya menerima laporan sejumlah ibu-ibu yang menjadi korban dugaan penipuan investasi bodong. Kasus tersebut saat ini tengah diselidiki oleh penyidik Satreskrim Polres Prabumulih.
“Pelaku berinisal SSD saat ini sudah kabur besama suaminya. Modus pelaku adalah menawarkan investasi modal dan arisan online dengan menjanjikan keuntungan sebesar 20% dari modal dalam jangka waktu 15 hari,” katanya. Eriyadi menambahkan, pelapor sebanyak 35 orang. Tiga di antaranya adalah istri anggota polisi. Eriyadi tidak menampik kemungkinan pelapor akan bertambah dalam beberapa hari ke depan. (Kontributor Ogan Komering Ilir, Amriza Nursatria) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "
Jadi Korban Investasi Bodong, 30 Wanita di Prabumulih Lapor Polisi" Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia