Puluhan tambang batubara di China tutup di tengah krisis listrik, ada apa?



KONTAN.CO.ID -  BEIJING. Provinsi Shanxi, basis produksi batubara utama di China, pada Rabu (6/10) mengerek tingkat tanggap darurat Level 3 terhadap bencana geologis. Puluhan tambang batubara tutup.

Keputusan ini keluar setelah berhari-hari hujan lebat menyebabkan banjir dan tanah longsor, yang mengakibatkan empat orang tewas dan beberapa luka-luka serta memaksa penutupan puluhan tambang batubara.

Mengutip Global Times, hujan deras memaksa Pemerintah Shanxi menutup 27 tambang batubara, yang semakin memperburuk kekhawatiran atas pasokan di tengah krisis listrik di beberapa bagian China. 


Pemerintah Shanxi juga menutup 99 tambang lainnya dan tujuh pabrik kimia.

Baca Juga: Harga batubara sedang panas, ini yang dilakukan Adaro Energy (ADRO)

Ahli meteorologi mengatakan, curah hujan di Shanxi pada akhir September 431% lebih tinggi dari periode yang sama tahun-tahun sebelumnya, membuat tanah jenuh di beberapa daerah dan meningkatkan risiko bencana geologi.

Hujan deras juga menyebabkan banjir di Taiyuan, ibu kota Shanxi pada Selasa (5/10), dengan bagian terdalam melebihi satu meter, berdampak ke hampir 200 keluarga yang tinggal di tiga bangunan. 

Provinsi Shanxi mengeluarkan peringatan risiko bencana geologi dan meteorologi selama tiga hari berturut-turut. Puluhan tempat wisata di Shanxi dan provinsi tetangga Shaanxi dan Gansu juga ditutup karena hujan lebat.

Di Shanxi, 74 tempat wisata, termasuk salah satu yang paling terkenal kota kuno Pingyao, ditutup ketika Pusat Pengendalian Banjir dan Bantuan Kekeringan Provinsi mengeluarkan peringatan darurat pada Senin (4/10).

Selanjutnya: Penjualan ekspor batubara Golden Eagle Energy (SMMT) capai 400.000 ton

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan