KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Juni 2019 sebesar 0,55% secara bulanan (mom) atau 3,28% secara tahunan (yoy). Adapun, inflasi sepanjang Januari hingga Juni 2019 tercatat sebesar 2,05% Angka inflasi pada Juni tersebut lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,68%
mom
atau 3,32%
yoy. Kepala BPS
Suhariyanto
mengatakan, inflasi pada Juni 2019 mengalami pola yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sebab, tingkat inflasi Juni tahun ini lebih rendah dibandingkan Juni 2018 yang sebesar 0,59% maupun Juni 2017 yang sebesar 0,69%.
“
Pattern agak berbeda karena 2017-2018 puncak inflasi terjadi di Juni, sedangkan tahun ini (puncak inflasi) terjadi di Mei. Ini terjadi karena puasa tahun ini jatuh di awal Mei, sedangkan 2017-2018 puasa jatuh di
pertengahan
Mei,” terang
Suhariyanto. Faktor pendorong inflasi pada Juni lalu masih berasal dari bahan makanan yang mengalami inflasi 1,63% dengan andil 0,38%. Komoditas yang memberi andil besar antara lain cabai merah, ikan segar, aneka sayuran seperti tomat sayur dan cabai hijau Sementara, komoditas seperti bawang putih mengalami penurunan harga sehingga menyumbang deflasi 0,06%, begitu pun dengan daging ayam ras dan telur ayam ras yang masing-masing menyumbang andil inflasi 0,02%. Penyumbang inflasi berikutnya adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,59% dengan andil 0,1%. Komoditas yang menyebabkan kenaikan harga antara lain nasi, mie, dan rokok kretek filter. Selain itu, inflasi juga dialami kelompok sandang sebesar 0,81% dengan andil 0,05%.
Suhariyanto
memberi catatan khusus pada kelompok ini lantaran didorong utamanya oleh komoditas emas yang naik signifikan, dengan andil terhadap inflasi 0,02%. Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami inflasi 0,17% dengan andil 0,04%. Yang menyebabkan inflasi ialah kenaikan upah asisten rumah tangga.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan harga atau deflasi adalah transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,14%. Berdasarkan komponennya,
Suhariyanto
menjelaskan, inflasi bulan Juni 2019 didorong oleh
volatile price di mana inflasi sebesar 1,7% dengan andil 0,35%. Inflasi inti tercatat sebesar 0,38% dengan andil 0,22%. Sementara,
administered price atau harga yang diatur pemerintah mengalami deflasi 0,09% dengan andil 0,02%. Dari 82 kota, BPS mencatat ada 76 kota yang mengalami inflasi dan 6 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 3,6, sedangkan deflasi terendah di Jayapura sebesar 0,08%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi