KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anjloknya harga tandan buah segar (TBS) sawit dan belum pulihnya ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) membuat industri dan petani kelapa sawit kesulitan. Hal ini semakin dinilai makin diperparah dengan ada beragam kebijakan pemerintah yang semakin membuat industri dan petani tertekan, salah satunya yaitu pungutan ekspor CPO. Anggota Komisi IV DPR Bambang Purwanto menilai saat ini tarif pungutan ekspor CPO yang tinggi, sedangkan harga komoditas tersebut di pasar internasional sedang berfluktuasi. "Karena pungutannya besar, eksportir kita tidak mampu bersiang di luar," kata dia dalam keterangannya, Senin (11/7).
Pungutan Ekspor CPO Dinilai Memberatkan, DPR: Pabrik dan Petani Bisa Bangkut
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anjloknya harga tandan buah segar (TBS) sawit dan belum pulihnya ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) membuat industri dan petani kelapa sawit kesulitan. Hal ini semakin dinilai makin diperparah dengan ada beragam kebijakan pemerintah yang semakin membuat industri dan petani tertekan, salah satunya yaitu pungutan ekspor CPO. Anggota Komisi IV DPR Bambang Purwanto menilai saat ini tarif pungutan ekspor CPO yang tinggi, sedangkan harga komoditas tersebut di pasar internasional sedang berfluktuasi. "Karena pungutannya besar, eksportir kita tidak mampu bersiang di luar," kata dia dalam keterangannya, Senin (11/7).