Punya 7,6 Juta Nasabah, Allo Bank Genjot Nasabah Loyal pada Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) mencatat pertumbuhan nasabah secara signifikan dalam 2 tahun peluncurannya. Sejak diluncurkan pada 20 Mei 2022 hingga akhir Desember 2023, bank digital ini telah menghimpun 7,6 juta nasabah dari seluruh Indonesia.

Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo tidak menampik bahwa meskipun jumlah nasabah yang dimiliki banyak, namun belum banyak nasabah berkualitas dan loyal di Allobank. Oleh karena itu ia menargetkan pertumbuhan nasabah berkualitas ke depannya. 

"Kami percaya bahwa jumlah nasabah akan tetap tumbuh dengan baik di tahun 2024, namun ke depan kami akan lebih fokus untuk mengakuisisi dan meng-engagage nasabah berkualitas," kata Indra kepada KONTAN, Jumat (7/1). 


Lebih lanjut Indra tidak khawatir dengan proses akuisisi nasabah yang lebih besar, karena sebagai Bank digital, Allo Bank memiliki model bisnis yang sangat efisien. 

Baca Juga: Hingga Akhir Tahun 2023, Bank Raya Punya Lebih dari 800 Ribu Nasabah

Indra menjelaskan seluruh proses on boarding termasuk e-KYC, pembukaan rekening, dan pengajuan pinjaman dapat diselesaikan melalui mobile application. Sehingga biaya akuisisi per nasabah sangat rendah dibandingkan dengan bank konvensional.

Ditambah status Allo Bank sebagai bagian dari ekosistem CT Corpora yang memiliki basis pelanggan lebih dari 100 juta pengguna. Direktur Allo Bank ini optimis jumlah frequent users yang sangat besar itu mampu menjadi basis data inti dalam membantu berbagai program loyalitas dan produk digital banking. 

"Kami juga aktif menjalin kolaborasi dengan berbagai mitra strategis melalui penerapan model open banking untuk memperkaya dan meningkatkan nilai layanan finansial yang disediakan oleh bank," katanya.

Kendati demikian, Allo Bank tetap memiliki sejumlah tantangan yang dihadapi yang dihadapi yakni menjaga kualitas kredit dalam model bisnis digital yang beroperasi secara online dan instan. Model ini menuntut verifikasi debitur tidak hanya berasal dari data tradisional seperti riwayat kredit, namun juga data non-traditional seperti perilaku calon debitur.

Dalam menghadapi situasi ini, sistem pengambilan keputusan kredit pun harus dibuat lebih cepat dan secara otomatis melalui bantuan decision engine karena umumnya pinjaman digital memiliki pagu yang lebih kecil namun dengan jumlah aplikasi pinjaman yang lebih banyak. 

Baca Juga: Bankir Optimistis Target KUR Tahun Ini Bakal Tercapai

"Dengan demikian, kami sangat berhati2 dalam menyalurkan kredit dengan membangun sistem berbasis teknologi, kapabilitas manajemen risiko termasuk credit scoring dan internal control yang kuat untuk menjaga kualitas kredit," ungkap dia.

Sebagai informasi, per akhir September 2023, Rasio NPL Gross Allo Bank masih terjaga dengan sangat baik di level 0,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi