Punya beban utang besar, ini rekomendasi analis untuk saham Sarana Menara (TOWR)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) berhasil memperoleh pinjaman sebesar Rp 600 miliar dari Bank Sumitomo Mitsui Indonesia.

Pinjaman tersebut diperoleh melalui PT iForte Solusi Infotek yang 99,99% sahamnya dimiliki langsung oleh PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). Sebagai informasi, 99,99% persen saham Protelindo dimiliki oleh Sarana Menara Nusantara.

Fasilitas pinjaman yang diperoleh pada Selasa (4/12) menjadi sentimen positif bagi pergerakan saham Sarana Menara Nusantara. Pada penutupan perdagangan Kamis (6/12) saham emiten telekomunikasi ini naik 15,38% menjadi Rp 600 per saham.


Menurut Analis Panin Sekuritas William Hartanto, sentimen positif saham TOWR akan bertahan selama beberapa hari ke depan.

"Saham ini boleh diikuti dalam jangka pendek," kata dia ketika dihubungi oleh Kontan.co.id Jumat (7/12).

Namun, saham TOWR dinilai kurang tepat untuk investasi jangka panjang. William mengatakan bahwa secara fundamental kondisi TOWR dapat dikatakan kurang baik. Rasio utang korporasi atau debt to equity ratio (DER) berada di posisi 190,58% atau 1,90 kali. "Untuk fundamental DER diatas 100% itu tidak baik, jadi cukup manfaatkan sentimen jangka pendek disini," kata dia.

Menurut William, saham TOWR masih berpotensi untuk mengalami kenaikan hingga beberapa hari kedepan. Posisi saat ini masih belum menyentuh target harga di level Rp 685-700 per saham.

Berdasarkan pantauan di RTI Infokom pada pukul 11.00 WIB saham TOWR naik 1,67% atau 15 poin menjadi Rp 610 per saham.

Sementara itu, Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi menyarankan agar investor menunggu harga saham TOWR turun di bawah level Rp 600 per saham. "Secara teknikal, saham TOWR rawan koreksi harga sebelum kembali reli," kata dia.

Secara fundamental, saham ini berpeluang untuk mengalami kenaikan. Karena nilai wajar saham dengan kapitalisasi pasar Rp. 31,12 triliun ini berada di level Rp 800 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia