KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank menengah atau bank umum kelompok usaha (BUKU) III menyatakan posisi rasio kecukupan modal alias
capital adequacy ratio (CAR) di semester I 2019 masih sangat tebal. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memang menuturkan rasio CAR perbankan hingga Juni 2019 sangat tinggi mencapai 23,18%. Posisi tersebut bahkan meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 21,91%.
Baca Juga: Duit nasabah yang bertambah secara misterius mencapai Rp 10 miliar, ini kata Mandiri Salah satunya yakni PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) yang memiliki CAR sebesar 23,22% per Juni 2019. Meningkat tipis dari tahun sebelumnya sebesar 23,08%. Melihat posisi CAR yang tinggi, Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha mengatakan pihaknya akan berupaya untuk menggenjot ekspansi agar CAR ada di level yang ideal yakni 20%. Ferdian menjelaskan, pihaknya tidak punya rencana khusus untuk meningkatkan CAR. Adapun, CAR yang meningkat tersebut merupakan hasil pertumbuhan organik.
Baca Juga: OJK nilai gagal bayar Duniatex masalah missmatch likuiditas Sebagai catatan per Juni 2019 Bank Jatim mencetak laba sebesar Rp 816,42 miliar atau meningkat 7,67% secara tahunan atau
year on year (yoy), hingga akhir tahun pihaknya meramal laba masih akan tumbuh sekitar 7,5% secara tahunan. "Sampai dengan akhir tahun belum ada rencana penambahan modal kerena posisi CAR sudah cukup tinggi," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (30/7). Bank bersandi emiten
BJTM (anggota indeks
Kompas100) ini mengatakan, dalam melakukan ekspansi kredit pihaknya memang memanfaatkan modal sebagai salah satu alat likuiditas, tentunya dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Baca Juga: OJK nilai situasi pasar keuangan domestik makin kondusif Senada, PT Bank OCBC NISP Tbk CAR perseroan pada Juni 2019 sudah mencapai 18,5%. Mengalami peningkatan secara tahunan sebanyak 1,8%. Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja bilang jumlah tersebut sudah sangat mencukupi untuk kebutuhan ekspansi perusahaan, yakni kredit yang dipatok tumbuh dua digit. "Kami juga tidak punya rencana untuk
corporate action untuk meningkatkan modal," terangnya.
OCBC NISP memang sejak beberapa tahun terakhir tidak pernah memberikan dividen kepada pemegang saham. Itu artinya, seluruh perolehan laba bersih perseroan sepenuhnya digunakan untuk kepentingan ekspansi bisnis. Adapun, hingga akhir tahun 2019 Parwati meramal CAR akan berada di kisaran 17%.
Baca Juga: BNI dan BTN jaga CAR minimal 18% Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi