KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berada dalam posisi yang kuat untuk mencatatkan penguatan. Pada perdagangan besok, Selasa (22/3), rupiah berpotensi menguat. 

Ekonom bank Mandiri Reny Eka Putri mengungkapkan, secara fundamental, rupiah punya posisi yang solid seiring dengan rilis beberapa data ekonomi belakangan. Selain itu, sikap Bank Indonesia (BI) yang antisipatif juga menambah kepercayaan pasar ke depan terhadap fundamental ekonomi.

Dari sisi eksternal, Reny juga menilai kekhawatiran terhadap imbas perang Ukraina-Rusia ke Indonesia secara langsung juga terbatas. Di satu sisi, The Fed berpotensi merevisi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) akan lebih rendah dari sebelumnya mengingat inflasi yang tinggi dan kebijakan moneter yang tidak seagresif seperti perkiraan.

Baca Juga: Pasar Risk-on, Rupiah Menguat ke Rp 14.337 Per Dolar AS

“Hal ini akan membuat pergerakan dolar lebih moderat, sehingga dolar AS tidak jadi safe haven untuk saat ini. Pada akhirnya membuka peluang penguatan mata emerging markets seperti rupiah,” kata Reny kepada Kontan.co.id, Senin (21/3).

Selain itu, Reny meyakini selama aliran dana investor asing masih terjadi di pasar saham atau pasar obligasi, ada potensi rupiah bisa menguat. Berdasarkan hitungannya, besok rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.310 per dolar AS-Rp 14.363 per dolar AS.

Adapun, pada perdagangan hari ini, Senin (21/3), rupiah di pasar spot ditutup menguat tipis 0,02% ke Rp 14.337 per dolar AS. Sementara di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI), mata uang Garuda ini ditutup di level Rp 14.341 per dolar AS atau melemah tipis 0,01% dibandingkan penutupan sebelumnya.

Baca Juga: Rupiah Jisdor Melemah Tipis ke Rp 14.341 Per Dolar AS Pada Senin (21/3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati