KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di masa pandemi covid-19, bisnis laboratorium medis di Indonesia semakin meningkat. Peningkatan ini terutama akibat penambahan jumlah tes PCR yang tinggi. “Dampaknya ke perusahaan membuat pendapatan meningkat dari pemeriksaan tes covid-19,” kata Fanfan Riksani, Sekretaris Perusahaan PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) kepada Kontan.co.id, Minggu (8/8). Dia menambahkan, pendapatan dari tes swab dan antigen menjadi dominan bagi Diagnos untuk saat ini. Tapi DGNS tidak fokus pada bisnis tes swab PCR dan antigen saja. Diagnos pun melayani pemeriksaan lain yakni medical check up (MCU), deoxyribo nucleic acid (DNA) dan cek genomik. “Pemeriksaan tersebut masih tetap ada dijalankan, namun untuk nilai pendapatan masih jauh lebih tinggi dibandingkan tes swab PCR dan antigen,” ucapnya.
Punya layanan beragam, tes PCR masih mendominasi pendapatan Diagnos Laboratorium
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di masa pandemi covid-19, bisnis laboratorium medis di Indonesia semakin meningkat. Peningkatan ini terutama akibat penambahan jumlah tes PCR yang tinggi. “Dampaknya ke perusahaan membuat pendapatan meningkat dari pemeriksaan tes covid-19,” kata Fanfan Riksani, Sekretaris Perusahaan PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) kepada Kontan.co.id, Minggu (8/8). Dia menambahkan, pendapatan dari tes swab dan antigen menjadi dominan bagi Diagnos untuk saat ini. Tapi DGNS tidak fokus pada bisnis tes swab PCR dan antigen saja. Diagnos pun melayani pemeriksaan lain yakni medical check up (MCU), deoxyribo nucleic acid (DNA) dan cek genomik. “Pemeriksaan tersebut masih tetap ada dijalankan, namun untuk nilai pendapatan masih jauh lebih tinggi dibandingkan tes swab PCR dan antigen,” ucapnya.