KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merger antara PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) diprediksi akan menghasilkan bank yang lebih tahan terhadap goncangan, termasuk goncangan yang berasal dari dinamika ekonomi global. Guru Besar Ekonomi Universitas Gadjah Mada A. Tony Prasetiantono menjelaskan ekonomi saat ini diwarnai dinamika yang sangat cepat dan sulit diprediksi. Oleh karenanya, institusi bisnis termasuk perbankan harus mengantisipasi agar mampu menghadapi potensi tekanan tersebut. “Perbankan harus besar secara ukuran dan permodalan, sehingga mereka tahan banting. Ini jadi penting karena dinamika ekonomi saat ini dan ke depan akan semakin kompleks dan selalu ada risiko turbulensi,” kata Tony kepada wartawan, Senin (8/10).
Punya modal besar, ekonom ini menilai bank hasil merger BTPN-SMBCI tahan goncangan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merger antara PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) diprediksi akan menghasilkan bank yang lebih tahan terhadap goncangan, termasuk goncangan yang berasal dari dinamika ekonomi global. Guru Besar Ekonomi Universitas Gadjah Mada A. Tony Prasetiantono menjelaskan ekonomi saat ini diwarnai dinamika yang sangat cepat dan sulit diprediksi. Oleh karenanya, institusi bisnis termasuk perbankan harus mengantisipasi agar mampu menghadapi potensi tekanan tersebut. “Perbankan harus besar secara ukuran dan permodalan, sehingga mereka tahan banting. Ini jadi penting karena dinamika ekonomi saat ini dan ke depan akan semakin kompleks dan selalu ada risiko turbulensi,” kata Tony kepada wartawan, Senin (8/10).