KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina International Shipping (PIS) menyiapkan agenda ekspansi penambahan kapal. Target manajemen, jumlah kapal PIS bisa mencapai sekitar 130 unit pada 2027 mendatang. Direktur Utama Pertamina International Shipping, Yoki Firnandi, memperkirakan bahwa PIS perlu menambah sekitar 50 kapal untuk mewujudkan target tersebut. Saat ini, kepemilikan kapal PIS berjumlah 98 unit. Jumlah tersebut belum termasuk kapal-kapal service vessel seperti tug boat yang dimiliki. Selain untuk menambah jumlah kepemilikan kapal, rencana penambahan 50 kapal juga dimaksudkan sebagai langkah peremajaan terhadap unit-unit kapal PIS yang sudah tua.
“Jadi bukan karena jumlah kapal kita sudah 98 tinggal tambah 32 unit agar menjadi 130 kapal, karena ada beberapa kapal kami yang sudah tua dan perlu juga kami remajakan. Jadi ada 50an lebih kapal (yang perlu dibeli/dibangun),” ujar Yoki saat ditemui di sela acara Bloomberg CEO Forum, Rabu (6/9).
Baca Juga: PIS Gandeng Pelindo Kembangkan Jakarta Integrated Green Terminal Kapal yang hendak dibeli terdiri atas berbagai macam kapal, termasuk di antaranya kapal untuk mengangkut minyak mentah, LPG, hingga LNG. Sebelumnya, PIS belum memiliki kapal LNG sendiri. Kegiatan pengangkutan LNG dilakukan bukan dengan menggunakan kapal LNG milik PIS. Menurut rencana, kapal LNG yang dibeli/dibangun oleh PIS memiliki kriteria berukuran 174 ribu meter kubik. “(Estimasi harganya) US$ 250 juta - US$ 280 juta per unit, tergantung tipenya, tambahan-tambahan aksesorisnya, dan lain-lainnya. Itu memengaruhi,” kata Yoki. Bukan tanpa alasan PIS berencana menambah kapal. Menurut Yoki, PIS tengah mengkaji rencana ekspansi pasar di luar negeri. Target wilayah yang sementara ini tengah dikaji meliputi Eropa dan Timur Jauh. Opsi ini dipercaya manajemen bisa menjadi strategi yang efektif untuk memacu pertumbuhan kinerja perusahaan. Hal ini lantaran potensi pertumbuhan permintaan di domestik dirasa sudah terbatas bagi PIS yang memiliki pangsa pasar dominan. “Kalau berbicara transportasi dan logistik energi di Indonesia, apalagi berbicara minyak dan turunannya, Pertamina kan sudah 90%an lah ya mengelola. Artinya kalau kita mau bertumbuh (hanya dengan mengandalkan pasar domestik), pertumbuhan kita kan mengikuti pertumbuhan ekonomi dan demand nasional,” terang Yoki.
Baca Juga: PIS Tambah Armada untuk Ekspansi ke Pasar Petrokimia Global Yoki tidak merinci dari mana sumber pendanaan ekspansi penambahan kapal akan dihimpun. Yang terang, menurut estimasi Yoki, kebutuhan investasi penambahan sekitar 50 kapal memerlukan dana sekitar US$ 2 miliar - US$ 3 miliar hingga 2027 nanti. Mengintip laporan keuangan tahunan perusahaan, posisi Kas dan Setara Kas Akhir Tahun PIS berada di posisi US$ 272,20 juta per 31 Desember 2022. Jumlah tersebut naik 34,68% dibanding posisi Kas dan Setara Kas Pada Awal Tahun periode tahun buku 2022 yang berjumlah US$ 202,09 juta. Sementara itu, total aset PIS tercatat sebesar US$ 3,66 miliar per 31 Desember 2022, terdiri atas ekuitas sebesar US$ 1,87 miliar dan liabilitas US$ 1,78 miliar. Dus menurut hitungan kasar Kontan.co.id, rasio utang terhadap modal atawa debt-to-equity-ratio (DER) PIS berada di posisi 0,95x pada 31 Desember 2022. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .