Punya Prospek Positif, Analis Rekomendasikan Saham BUMN Unggulan Ini



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.  Bursa Efek Indonesia (BEI) baru mengocok ulang indeks BUMN20 yang berisi saham-saham pelat merah paling likuid. 

Dalam rebalancing terbaru, saham emiten jasa konstruksi PT Waskita Karya Tbk (WSKT) didepak.

Waskita Karya kemudian digantikan oleh PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON).


Keluarnya WSKT dari indeks BUMN20 tak lepas dari masalah utang yang tengah membayangi emiten itu. 

Terlepas dari sentimen negatif tersebut, kinerja indeks BUMN20 masih positif. 

Baca Juga: Saingi Indeks LQ45, Cek Saham Pelat Merah yang Layak Diangkut dari Indeks BUMN20

Sejak awal tahun 2023 ini, indeks BUMN20 memberikan return sebesar 1,45%, lebih tinggi ketimbang return IHSG dan indeks IDX30. 

Sejak awal tahun IHSG baru menguat 0,23% ke level 6.866,03. Sedangkan IDX30 tumbuh 1,28%.

Pergerakan indeks BUMN20 juga tak jauh berbeda dari indeks LQ45. 

 
TLKM Chart by TradingView

Per Senin (21/8), indeks LQ45 tercatat menguat 1,77% secara year to date (ytd).

Mengutip data Bloomberg, penggerak utama Indeks BUMN20 masih berasal dari sektor perbankan. 

Baca Juga: IHSG Diprediksi Konsolidasi Pada Selasa (22/8), Simak Saham Rekomendasi Analis

Selain itu, saham BUMN yang bergerak di sektor energi, bahan baku, dan infrastruktur juga mulai unjuk gigi. 

Saham PT Elnusa Tbk (ELSA) misalnya, telah memberikan return 33,67% sejak awal tahun ini. 

Sedangkan saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) telah melaju 24,46%.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan, sejumlah saham BUMN lain masih menarik dicermati. 

Baca Juga: BUMN Karya & Konstruksi Babak Belur, Bank & Telekomunikasi Penopang Grup Pelat Merah

Selain sektor perbankan seperti BMRI, BBRI, BBNI dan BBTN, Nico juga melihat sektor infrastruktur mempunyai prospek yang bagus.

Terutama emiten PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

"Kalau BUMN yang kinerjanya masih kuat adalah sektor perbankan dan infrastruktur non konstruksi," ujar Nico.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli