KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (
AMRT) diproyeksikan memiliki prospek yang cerah ke depan. Dari sisi kinerja, emiten pengelola Alfamart ini dinilai akan mencatatkan pemulihan pada tahun ini. Sementara dari potensinya, peralihan belanja masyarakat ke toko ritel kecil akan jadi katalis positif untuk prospek AMRT secara jangka panjang. Analis Verdhana Sekuritas Indonesia Gabriella Hidayat dan Sandy Ham dalam risetnya pada 15 Juni menuliskan, trafik kunjungan AMRT tercatat terus mencatatkan peningkatan sejak akhir Maret. Bahkan, Gabriella dan Sandy menyebut trafik AMRT saat ini telah pulih ke 92%-95% dari tingkat pra-pandemi, sementara ukuran keranjang 20% lebih tinggi dari tahun 2019. “Hal ini sejalan dengan pemulihan Same Sales Store Growth (SSSG) yang signifikan pada April dan Mei yang masing - masing tumbuh 16% dan 18% secara
year on year (yoy). Selain itu, AMRT dan Shopeepay mengadakan promosi pada Juni yang berpotensi terus meningkatkan jumlah trafik pada gerai,” tulis Gabriella dan Sandy dalam risetnya.
Baca Juga: Morgan Stanley tambah saham di Sumber Alfaria (AMRT) Gabriella dan Sandy memproyeksikan penjualan AMRT pada kuartal II-2021 akan mencapai Rp 23 triliun. Menurut mereka, potensi normalisasi pendapatan tersebut seiring dengan minimnya pembatasan sosial yang berlaku pada kuartal II-2021.
Sementara dari sisi marjin laba kotor, Verdhana memproyeksikan AMRT akan stabil secara kuartalan pada level 21,8%. Sementara untuk margin EBITDA akan mengalami kenaikan 500 basis poin secara kuartalan. Secara jangka panjang, Gabriella dan Sandy menilai, pasar ritel Indonesia punya kecenderungan pelanggannya akan beralih ke toko ritel yang lebih kecil. Mereka menilai peralihan tersebut tercermin dengan apa yang terjadi di pasar Jepang di mana terdapat dua jenis toko ritel yang berkembang. Dua jenis toko tersebut yakni, toko ritel yang menjual produk siap konsumsi pada daerah permukiman yang relatif kecil. Serta, toko grosir di pinggiran kota yang menjual produk non-makanan seperti produk kebutuhan pribadi dan rumah tangga.
“Kami melihat AMRT akan memperoleh keuntungan dari pergeseran perilaku masyarakat yang berbelanja ke toko-toko ritel kecil. Apalagi, gerai AMRT, yakni Bean Spot berpotensi terus mengalami pertumbuhan, dari 1.800 gerai pada 2020 dan diproyeksikan menjadi 2.500 gerai pada akhir 2021,” imbuh Gabriella dan Sandy. Pada tahun ini, Verdhana Sekuritas memproyeksikan pendapatan AMRT akan mencapai Rp 83,57 triliun dengan laba bersih Rp 1,87 triliun. Gabriella dan Sandy merekomendasikan beli saham AMRT dengan target harga Rp 1.600 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi