KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona menjadi penghalang Jasnita Telekomindo (JAST) untuk mencetak kinerja ciamik. Direktur Utama JAST Yentoro Hadiwibowo mengatakan, pandemi corona memang membuat kinerja Jasnita Telekomundo relatif stagnan, paling tidak dalam separuh pertama tahun ini. Lebih lanjut dia mengungkapkan, lebih dari separuh pendapatan JAST saat ini masih disumbang oleh segmen layanan dasar berbasis voice dan internet, atau ditopang oleh call center 112 dan media iklan luar ruang. Dengan adanya pengembangan produk dan layanan baru, Yentoro memproyeksikan JAST bisa meraih pendapatan sekitar Rp 132 miliar di tahun ini. "Net income yang kami harapkan untuk 2020 kalau bisa sekitar Rp 10 miliar," kata dia dalam public expose insidentil yang digelar secara virtual pada Rabu (6/5).
Punya proyek berkelanjutan, begini target kinerja Jasnita (JAST) hingga 2022
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona menjadi penghalang Jasnita Telekomindo (JAST) untuk mencetak kinerja ciamik. Direktur Utama JAST Yentoro Hadiwibowo mengatakan, pandemi corona memang membuat kinerja Jasnita Telekomundo relatif stagnan, paling tidak dalam separuh pertama tahun ini. Lebih lanjut dia mengungkapkan, lebih dari separuh pendapatan JAST saat ini masih disumbang oleh segmen layanan dasar berbasis voice dan internet, atau ditopang oleh call center 112 dan media iklan luar ruang. Dengan adanya pengembangan produk dan layanan baru, Yentoro memproyeksikan JAST bisa meraih pendapatan sekitar Rp 132 miliar di tahun ini. "Net income yang kami harapkan untuk 2020 kalau bisa sekitar Rp 10 miliar," kata dia dalam public expose insidentil yang digelar secara virtual pada Rabu (6/5).