KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Home Credit Indonesia punya target tinggi di tahun ini. Gelontoran uang pun harus dikeluarkan untuk modalnya.

Di 2018 ini, Home Credit menargetkan angka penyaluran kredit sebesar Rp 10 triliun. Jumlah ini meningkat sekitar 88,6% dari realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 5,3 triliun.

Salah satu strategi untuk mengejarnya kata Chief Executive Officer Home Credit Jaroslav Gaisler adalah memperbanyak kehadiran perusahaannya di sejumlah kota besar. Setidaknya sepanjang tahun ini ada tambahan 48 kota yang ingin dimasuki Home Credit.

Memang kehadiran perseroan di kota-kota tersebut tak bisa dibagi rata. Di tempat-tempat tertentu, bisa saja Home Credit mendirikan kantor administrasi hingga pelatihan. Namun di tempat lain, pihaknya hanya bekerja sama dengan jaringan yang sudah dimiliki oleh calon mitra.

Tapi untuk mendirikan satu kantor saja, ia mengakui dibutuhkan dana sekitar Rp 1 miliar sampai Rp 2 miliar. "Itu belum termasuk untuk biaya sumber daya manusia," kata dia, Selasa (6/2).

Selain penambahan jaringan, Home Credit juga berencana untuk memperkuat sistem digital perusahaan. Salah satunya untuk memangkas waktu persetujuan aplikasi yang tadinya bisa memakan waktu sampai 30 menit menjadi hanya tiga menit.

Untuk itu, tentunya dibutuhkan investasi yang tidak sedikit. "Untuk keperluan teknologi informasi, kami siapkan investasi sekitar Rp 100 miliar tiap tahunnya," ungkap dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto