Punya utang jatuh tempo lebih dari Rp 2,5 triliun, begini rencana XL Axiata (EXCL)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi Covid-19 yang membawa ketidakpastian bisnis, PT XL Axiata Tbk (EXCL) memiliki sejumlah utang yang jatuh tempo pada tahun ini. Salah satunya adalah pinjaman dari The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd senilai Rp 2,65 triliun.

Fasilitas pinjaman yang bergulir sejak September 2015 ini akan jatuh tempo pada 28 September 2020. EXCL juga harus melunasi Sukuk Ijarah I Tahap I Tahun 2017 Seri C dengan nilai pokok Rp 323 miliar yang akan jatuh tempo pada Desember 2020.

Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan, pihaknya berencana untuk menggunakan dana dari kas internal dan fasilitas pinjaman bank yang tersedia untuk memenuhi kewajiban tersebut. "Sampai saat ini, kami belum berencana melakukan penerbitan bond atau sukuk lagi," ungkap Ayu, sapaan akrabnya saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (18/5).


Baca Juga: XL Axiata (EXCL) akan membagikan dividen Rp 215,74 miliar

Salah satu pinjaman bank yang akan dimanfaatkan adalah fasilitas dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang memiliki jangka waktu lima tahun dengan nilai kredit Rp 1,5 triliun. Perjanjian fasilitas pinjaman ini baru diteken EXCL pada 4 Mei 2020.

Sebelum ini, XL Axiata melunasi pokok utang sebesar Rp 900 miliar yang dipercepat ke PT Bank BTPN Tbk (BTPN) pada 22 April 2020. XL Axiata juga menuntaskan kewajiban Sukuk Ijarah I Tahap II Tahun 2017 Seri B dengan nilai pokok Rp 402 miliar pada 28 April 2020.

Menurut Ayu, sumber pelunasan utang tersebut juga berasal dari kombinasi dana internal dan fasilitas pinjaman bank. Memang, pada tanggal 15 April 2020, XL Axiata menarik penuh sisa fasilitas pinjaman sebesar Rp 500 miliar dari Bank of China.

Baca Juga: XL Axiata (EXCL) mengganti dua komisaris dan satu direksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati