KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketersediaan sumber daya konstruksi menjadi hal yang sangat penting terutama untuk mendukung pembangunan infrastruktur. Salah satu sumber daya konstruksi tersebut adalah baja, bahkan dapat dikatakan baja menjadi “mother of industry” karena banyaknya sektor yang menggunakannya seperti konstruksi, perhubungan, pertambangan dan energi, otomotif, hingga sistem pertahanan. “Industri Baja di Indonesia sudah ada, tapi belum bersatu. Sekarang saatnya kita bersama-sama mengembangkan serta meningkatkan kualitas industri baja Indonesia mulai dari hulu hingga ke hilir,” kaat Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin saat membuka acara Workshop Pengembangan Kualitas Konstruksi Baja bekerjasama dengan The Japan Society of Steel Construction (JSSC) dan The Japan Iron and Steel Federation (JISF), Kamis (19/7) di Jakarta. Penggunaan industri baja di Indonesia masih di dominasi oleh sektor konstruksi, yaitu sebesar 78% (sebesar 40% untuk infrastruktur dan 38% untuk non infrastruktur). Sayangnya, menurut Syarif, di tengah gencarnya pembangunan konstruksi yang selalu di kaitkan dengan baja dan material, ternyata konsumsi baja sangat rendah.
PUPR dukung penguatan industri baja nasional
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketersediaan sumber daya konstruksi menjadi hal yang sangat penting terutama untuk mendukung pembangunan infrastruktur. Salah satu sumber daya konstruksi tersebut adalah baja, bahkan dapat dikatakan baja menjadi “mother of industry” karena banyaknya sektor yang menggunakannya seperti konstruksi, perhubungan, pertambangan dan energi, otomotif, hingga sistem pertahanan. “Industri Baja di Indonesia sudah ada, tapi belum bersatu. Sekarang saatnya kita bersama-sama mengembangkan serta meningkatkan kualitas industri baja Indonesia mulai dari hulu hingga ke hilir,” kaat Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin saat membuka acara Workshop Pengembangan Kualitas Konstruksi Baja bekerjasama dengan The Japan Society of Steel Construction (JSSC) dan The Japan Iron and Steel Federation (JISF), Kamis (19/7) di Jakarta. Penggunaan industri baja di Indonesia masih di dominasi oleh sektor konstruksi, yaitu sebesar 78% (sebesar 40% untuk infrastruktur dan 38% untuk non infrastruktur). Sayangnya, menurut Syarif, di tengah gencarnya pembangunan konstruksi yang selalu di kaitkan dengan baja dan material, ternyata konsumsi baja sangat rendah.