KONTAN.CO.ID - BOLAANG MONGONDOW. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengklaim Bendungan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara akan tahan gempa. "Kita bisa pastikan Bendungan Lolak tahan gempa," kata Basuki saat kunjungannya ke Bendungan Lolak, Selasa (14/11). Ia yakin lantaran desain konstruksi Bendungan Lolak telah gunakan peta gempa 2014. Sebelumnya yang digunakan adalah peta 2004.
"Membangun bendungan adalah investasi penanggulangan bencana. Sebelum desain disetujui oleh Komisi Keamanan Bendungan, tak boleh dibangun," sambung Basuki. Lantaran mengubah desain, Menteri Basuki mengatakan ada tambahan anggaran yang diberikan untuk Bendungan yang berada di Ibukota Kabupaten Bolaang Mongondow ini Dari data yang didapat Kontan.co.id, mulanya melalui Surat Kontrak tertanggal 24 Februari 2015, nilai konstruksi Bendungan Lolak yang dibiayai APBN tahun jamak 2015-2019 senilai Rp 830 miliar. Anggaran bertambah pada tahun ini melalui Surat Kontrak tertanggal 28 Juli 2017, ditambahkan APBN tahun jamak 2017-2021 senilai Rp 821 miliar sebagai Proyek Bendungan Lolak Paket II. Sehingga nilai totalnya kini mencapai Rp Rp 1,65 triliun. Saat ini, tambah Basuki perkembangan konstruksi Bendungan Lolak telah mencapai 46%. "Semoga target selesai pada 2020 bisa dipercepat hingga 2019," sanbung Basuki.
Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), Bendungan lolak akan miliki beragam fungsi. Ia akan jadi sumber irigasi untuk 2.214 hektare lahan pertanian, menyuplai air baku dengan debit 500 liter per detik, dan sebagai sumber listrik berkapasitas 2,43 MW. Sementara itu, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Imam Santoso optimistis konstruksi Bendungan Lolak akan sesuai jadwal. Lantaran Kementerian PUPR punya target membangun 65 bendungan hingga 2019. "Lolak saat ini jadi salah satu dari 33 Bendungan yang masih proses pembangunan. Tahun ini targetnya 9 bendungan selesai, tahun depan 11, dan 2019 8 bendungan," kata Imam saat meninjau Danau Tondano, Minahasa Rabu (15/11). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto