KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Indonesia (Persero) akan segera membangun pabrik pupuk Pusri-IIIB untuk meningkatkan daya saing dan menjaga ketersediaan pupuk nasional. Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, pabrik Pusri-IIIB akan memiliki kapasitas produksi amonia 445.500 ton per tahun dan pupuk urea 907.500 ton per tahun. Dari sisi penggunaan energi, Pabrik Pusri-IIIB menggunakan teknologi low energy dengan rasio konsumsi energi untuk produksi urea sebesar 22 MMBTU/ton dan amonia 32,89 MMBTU/ton.
Baca Juga: Jelang Musim Tanam I, Pupuk Indonesia Pastikan Pupuk Subsidi Disalurkan Tepat Sasaran "Estimasi nilai investasi proyek Pusri-IIIB adalah sebesar Rp 10,5 triliun (termasuk owner cost) dengan masa konstruksi sekitar 40 bulan. Proyek ini diharapkan sudah dapat beroperasi secara komersial pada tahun 2027," kata Rahmad dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Jumat (13/10). Rahmad menambahkan, salah satu upaya perusahaan meningkatkan efisiensi adalah melalui revitalisasi pabrik pupuk untuk menurunkan konsumsi bahan baku dan konsumsi energi dengan menggantikan pabrik yang sudah tua dengan pabrik baru yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan. Pusri IIIB dibangun dengan tujuan untuk menggantikan pabrik Pusri-III dan Pusri-IV yang sudah cukup tua usianya. Pendanaan proyek berasal dari kredit sindikasi investasi perbankan yang terdiri dari 8 perbankan nasional dengan Bank BNI sebagai agen fasilitas dan Bank Mandiri sebagai agen jaminan. Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pembangunan pabrik Pusri III-B akan menggunakan teknologi rendah energi sehingga memberikan efisiensi dan ramah lingkungan. "Pabrik Pusri III-B diharapkan dapat menurunkan konsumsi bahan baku yaitu gas sebesar 13 MMBTU per ton atau penghematan setara Rp 1,1 triliun per tahun dari biaya gas,” kata pria yang akrab disapa Tiko ini.
Baca Juga: Kementan Percepat Pembayaran Utang Ke Pupuk Indonesia Rp 16,3 Triliun Tiko menjelaskan, teknologi low energi pabrik Pusri III-B dapat meningkatkan Competitiveness produk Pupuk Indonesia Grup dan tata kelola industri pupuk nasional sehingga berdampak positif pada kinerja perusahaan dan menjadi modal menuju go global. Pabrik yang berlokasi di Palembang ini akan dioperasikan oleh salah satu anak usaha Pupuk Indonesia, yaitu PT Pusri Palembang. Selain itu, penggunaan teknologi baru akan diterapkan dan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi konsumsi bahan baku dan energi. Tiko menambahkan, teknologi low energi pabrik Pusri III-B dapat meningkatkan Competitiveness produk Pupuk Indonesia Grup dan tata kelola industri pupuk nasional sehingga berdampak positif pada kinerja perusahaan dan menjadi modal menuju go global. Meski begitu, Tiko meminta pembangunan pabrik Pusri III-B dilaksanakan sesuai target. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi