Pupuk Indonesia Bakal Bangun Dua Pabrik Pupuk Berbasis Nitrat



KONTAN.CO.ID - BONTANG. PT Pupuk Indonesia (Persero) atau Pupuk Indonesia Holding Company akan menambah pabrik pupuk mereka, khususnya pabrik pupuk berbasis nitrat. 

Direktur Utama Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi mengatakan selain untuk bahan peledak, amonium nitrat adalah bahan baku utama untuk membuat pupuk berbasis nitrat. Nantinya, amonium nitrat ini akan didapatkan Pupuk Indonesia dari perusahaan joint venture mereka dengan PT Dahana, yaitu PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN). 

Ia melanjutkan, selama ini pupuk NPK berbasis nitrat di Indonesia masih 100% impor. Dengan adanya kerja sama dengan PT Dahana, Rahmad berharap Pupuk Indonesia dapat menjadi pelopor dalam memproduksi pupuk berbasis nitrat di Indonesia.


“NPK berbasis nitrat itu masih 100% impor. Jadi mudah-mudahan dengan ini (kerja sama dengan Dahana) kita bisa punya pabrik amonium nitrat,” ungkapnya saat ditemui Kontan dalam acara peresmian Pabrik PT KAN yang dilaksanakan di Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) pada Kamis (29/02).

Baca Juga: Kaltim Amonium Nitrat Lakukan Pengiriman Perdana Bahan Peledak Tambang

Dengan bahan baku yang sudah didapat dari PT KAN dan untuk mewujudkan target tersebut, Rahmad menambahkan tahun ini Pupuk Indonesia akan melakukan ekspansi dengan menambah 1 pabrik pupuk NPK nitrat disusul 1 pabrik lagi di tahun depan. 

“Kita akan lanjutkan dengan membangun 2 pabrik NPK berbasis nitrat. Satu akan kita bangun disini (Bontang) karena dekat dengan pabrik ini (PT KAN). Satu lagi kita bangun di Jawa Barat karena dekat dengan pasarnya,” jelas Rahmad. 

Khusus untuk pabrik di Jawa Barat, Pupuk Indonesia akan membangun pabrik NPK Nitrat di kawasan PT Pupuk Kujang yang sekaligus adalah anak perusahaan mereka yang berada di Cikampek. 

“Di Pupuk Kujang, kita akan bangun (kapasitas per-tahun) 100 ribu ton dan disini (Bontang) akan kita bangun juga 100 ribu ton. Nah bahan bakunya akan kita gunakan dari sini (dari PT KAN),” ungkapnya. 

Namun ia mengatakan, Pupuk Indonesia akan memfokuskan membangun di kawasan PT Pupuk Kujang terlebih dahulu karena dirasa lebih dekat dengan pangsa pasar pengguna pupuk.

“InshaAllah mulai bangun yang di Kujang itu tahun ini. Jadi mungkin akhir tahun depan kita sudah punya 1 pabrik NPK Nitrat. Baru, tahun berikutnya tambah lagi 1 pabrik (di Bontang) jadi ada 200 ribu ton (kapasitas total),” jelasnya. 

Pupuk NPK berbasis nitrat ungkap Rahmad di Indonesia sangat dibutuhkan untuk tanaman-tanaman hortikultura. Ditambah dengan kebutuhan dalam negeri yang mencapai setengah juta ton per-tahun membuat Pupuk Indonesia yakin produk pupuk NPK berbasis nitrat ini akan terserap dengan baik di pasaran.

Baca Juga: Jokowi Harap Tak Ada Lagi Impor Amonium Nitrat

“Kebutuhan di Indonesia untuk NPK berbasis nitrat itu hampir setengah juta ton per tahun, jadi cukup besar,” ungkap Rahmad.

Meski belum bisa mengungkap besar investasi Pupuk Indonesia untuk membangun dua pabrik baru ini, ia mengatakan telah mendapatkan mandat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk ekspansi pabrik segera.

“Memang sepertinya beliau (Jokowi) sangat concern dengan ketahanan pangan, tadi beliau minta ini dibangun lagi (pabrik) yang lebih besar. Karena selama ini untuk ketahanan pangan juga impor (pupuk), jadi memang kebutuhannya (pupuk NPK Nitrat) ini besar sekali,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi