Pupuk Indonesia Bantu Dorong Produktivitas Petani Lewat Program Makmur



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pupuk Indonesia menilai Program Makmur yang diluncurkan Kemneterian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berhasil membuat petani Sulawesi Selatan (Sulsel) mandiri dan mampu meningkatkan produktivitas pertaniannya.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, pihkanya  mengapresiasi para petani di Sulawesi Selatan yang telah mengikuti Program Makmur.  Program Makmur memang bertujuan untuk membantu petani dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.

"Melalui Program Makmur ini, kami ingin berpartisipasi meningkatkan produktivitas. Mudah-mudahan program ini berhasil mendorong pertani menjadi lebih makmur,” kata Rahmad dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/9).


Winarno, petani asal Kabupaten Pinrang ini mengaku senang karena produktivitas tanaman padinya meningkat. Menurut dia, peningkatan produktivitas karena adanya pendampingan dari Pupuk Indonesia. 

Baca Juga: Pengadaan Pupuk Subsidi, Kementan Masih Utang Rp 27 Triliun ke Pupuk Indonesia   Selain pendampingan, Program Makmur menurutnya membawa beberapa manfaat lainnya seperti pendanaan hingga kepastian penyerapan hasil panen oleh offtaker. 

“Saya juga mengenal lebih jauh bagaimana dengan permodalan perbankan yang masuk melalui KUR, saya sudah mengikuti program ini dari awal tahun 2022 sampai sekarang,” kata dia.

Melalui Program Makmur, Pupuk Indonesia menghubungkan petani dengan ekosistem pertanian yang memberikan kemudahan bagi petani untuk mengakses pupuk hingga permodalan. 

Adapun ekosistem pertanian yang dimaksud mulai dari project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, agro input, pemerintah daerah (pemda), dan offtaker.   Sementara itu, Daud yang merupakan penyuluh pertanian lapangan (PPL) meminta kepada manajemen Pupuk Indonesia untuk memperluas Program Makmur melalui demonstration plot (demplot) khususnya pada lahan pertanian di Kota Parepare, Sulawesi Selatan. 

“Saya tertarik dengan Program Makmur, baiknya setiap kecamatan bisa disosialisasikan, karena rata-rata petani kami sudah menggunakan pupuk non subsidi, sehingga kami merasa Program Makmur bisa membantu,” kata Daud.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk