KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pupuk Indonesia terus memperkuat pelaksanaan Program Makmur untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian. Salah satu upaya dengan menggelar Jambore Makmur di Kawasan Pupuk Kujang, Cikampek. Dalam kegiatan ini, Pupuk Indonesia melibatkan ribuan petani dan stakeholder untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam budidaya pertanian. Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengatakan, tantangan pertanian saat ini masih banyak, mulai dari lahan pertanian berkurang, kualitas tanah berkurang, produktivitas turun, permintaan naik.
"Itu semua jadi persoalan yang tidak mungkin diselesaikan oleh satu organisasi saja. Ini harus diselesaikan dengan cara kolaboratif dan Pupuk Indonesia adalah perusahaan yang fokus pada agroinput maka kita melalui inovasi dan budidaya pertanian khususnya produksi pupuk, kita akan terus mendukung upaya pemerintah mencapai ketahanan pangan,” kata Rahmad dalam keterangan resminya, Sabtu(12/11). Melalui Jambore Makmur, Pupuk Indonesia menghadirkan para stakeholder yang selama ini terlibat dalam mensukseskan Program Makmur, mulai dari perbankan, pendamping teknis, penyedia sarana produksi pertanian, hingga para offtaker dan juga penyedia asuransi pertanian. Dalam kesempatan yang sama, Pupuk Indonesia juga meluncurkan Taruna Makmur. Lewat program ini, mahasiswa akan memberikan pendampingan di lapangan dalam program Makmur. Mereka berasal dari Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dari lima daerah di seluruh Indonesia, yaitu Polbangtan Bogor, Yogyakarta, Malang, Medan, dan Gowa.
Baca Juga: Wamen BUMN Tinjau Program Smart Precision Farming Besutan Petrokimia Gresik Nantinya, para Taruna Makmur akan memberikan pendampingan budidaya dan memberikan layanan agronomis bagi petani yang bergabung pada Program Makmur. Jumlah Taruna yang dilantik sebanyak 76 orang dan jumlahnya akan terus ditingkatkan hingga mencapai paling tidak 500 taruna yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Program Makmur dicetuskan dan diluncurkan pada 2021 oleh Menteri BUMN, Erick Thohir. Program ini merupakan ekosistem pertanian yang menghubungkan dan memudahkan akses petani terhadap teknologi pertanian, permodalan, asuransi, kemudahan akses petani terhadap pupuk dan sarana pertanian yang berujung pada peningkatan produktivitas dan peningkatan kesejahteraan petani. Pelaksanaan program yang memberikan banyak manfaat ini dianggap berhasil dan selanjutnya diadopsi oleh Kementerian BUMN pada dua tahun lalu. “Oleh karenanya, Pupuk Indonesia selalu menyuarakan kemakmuran. Lewat Makmur juga terbukti walaupun petani menggunakan pupuk non subsidi, penghasilan dan keuntungan mereka bertambah sehingga ikut meningkatkan pendapatannya," kata Rahmad. Adapun kinerja program Makmur sampai dengan Oktober 2023, sudah terealisasi di atas lahan seluas 306.775 hektar dengan jumlah petani 90.632 orang. Dari seluruh peserta program Makmur ini, tercatat peningkatan produktivitas beberapa tanaman pertanian seperti padi sebesar 14% atau menjadi 6,5 ton per ha. dari sebelumnya 5,7 ton per ha. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk