KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelontorkan dana sebesar Rp116 triliun untuk genjot produksi pada 2025. “Pupuk Indonesia akan melakukan investasi sebesar Rp116 triliun untuk mengembangkan kapasitas produksinya," ujar Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi di Jakarta, Jumat (21/3). Ia menjelaskan bahwa dari dana investasi itu salah satunya juga akan digunakan untuk membuka kawasan industri pupuk baru di Fakfak, Papua Barat, dan akan menambah kapasitas produksi..
Baca Juga: Pupuk Indonesia Bangun Kawasan Industri Pupuk di Fakfak di Papua Rahmad menegaskan, ketersediaan pupuk yang mencukupi merupakan salah satu syarat utama untuk mencapai swasembada pangan. "Hal ini berarti kebutuhan beras akan meningkat hingga 37 juta ton, naik sekitar 6 juta ton dari saat ini," sambungnya. Menurutnya, pembangunan kawasan industri pupuk terakhir dilakukan pada 1982, dan sejak itu belum ada pengembangan wilayah baru, padahal proyeksi jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2045 akan mencapai 324 juta jiwa. “Pupuk menyumbang sekitar 62% terhadap produktivitas pertanian. Maka dari itu, peningkatan kapasitas dan ketersediaan pupuk menjadi hal yang sangat vital,” ujarnya. Selain meningkatkan kapasitas produksi, Pupuk Indonesia juga terus memperkuat sisi distribusi dan keterjangkauan pupuk bagi petani. Baca Juga: Pupuk Indonesia Pacu Modernisasi Industri Pupuk Nasional dengan Teknologi & Inovasi Salah satu langkah strategis yang telah dijalankan adalah digitalisasi distribusi melalui sistem i-Pubers, yang memungkinkan penebusan pupuk bersubsidi hanya dengan KTP dan memastikan distribusi yang akuntabel dan tepat sasaran. Proses ini dipantau secara real-time melalui command center, mulai dari pengiriman pupuk di kapal hingga ke kios pengecer.