Pupuk Indonesia Gencar Lakukan Transformasi Bisnis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus melibatkan PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk menyukseskan program ketahanan pangan nasional.

Kontribusi Pupuk Indonesia terhadap program ini tidak lepas dari lajunya informasi dan perubahan bisnis yang cukup cepat sehingga menuntut Pupuk Indonesia untuk melakukan transformasi.

"Dua tahun terakhir, transformasi bisnis di Pupuk Indonesia telah dilakukan dengan sangat masif baik di level holding maupun anak usaha," kata Wakil Direktur Pupuk Indonesia, Nugroho Christijanto dalam keterangan resminya, Jumat (6/1).


Pupuk Indonesia mencatatkan produksi pada 2022 sebesar 18.842.442 ton (unaudited). Itu terdiri dari produk pupuk dan non pupuk dengan capaian masing-masing 11.764.234 ton pupuk dan 7.078.208 ton non pupuk.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengatakan bahwa total produksi pupuk terdiri dari urea sebesar 7.467.190 ton dan NPK sebesar 3.392.704 ton, SP-36 sebesar 172.878 ton, ZA sebesar 718.270 ton, ZK sebesar 13.192 ton.

Baca Juga: Pupuk Kaltim Bangun Command Center BOD

Lalu, produksi non pupuk terdiri dari amoniak sebesar 5.957.455 ton, asam sulfat sebesar 889.042 ton, asam fosfat sebesar 222.388 ton, AlF3 sebesar 9.323 ton.

Capaian itu merupakan hasil dari transformasi bisnis yang dilakukan perseroan dalam beberapa tahun terakhir baik di holding maupun anak usaha.

Nugroho menambahkan, peran media juga penting dalam mendukung  transformasi ini.  Melalui media, tambahnya, Pupuk Indonesia bisa mendengar tentang apa yang terjadi di tingkat daerah maupun pusat.

Mengingat salah satu amanah dari Pupuk Indonesia adalah menyalurkan pupuk bersubsidi ke berbagai daerah di Indonesia.

"Di tengah menjalankan amanah penyaluran pupuk bersubsidi, tentu kita harus tahu tentang dinamika yang terjadi di masing-masing daerah, apalagi dinamika tersebut cukup spesifik di tiap-tiap daerah. Dengan begitu kita bisa memikirkan bagaimana menyikapi dinamika yang terjadi," ujar Nugroho.

Sebagai bentuk apresiasi, perusahaan pelat merah ini menggelar Pupuk Indonesia Media Award (PIMA) 2022.

Ke depan, kata Nugroho, Pupuk Indonesia ingin mendengar lebih banyak lagi dari media, tentu dengan independensi dan objektivitas yang senantiasa terjaga.

Pada kesempatan yang sama, SVP Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia sekaligus Ketua Pelaksana PIMA 2022, Wijaya Laksana menjelaskan, PIMA 2022 ini merupakan kompetisi jurnalistik perdana yang diselenggarakan Pupuk Indonesia selaku holding.

Baca Juga: Pupuk Indonesia Grup Catatkan Produksi 18,84 Juta Ton Sepanjang 2022

Adapun karya yang menjadi peserta pada kompetisi ini tercatat sebanyak 239 karya jurnalistik yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Banyaknya karya yang didaftarkan menjadi bukti jika para jurnalis sangat antusias dalam mengolah isu pertanian dan industri pupuk.

"Kami berharap PIMA ini bisa menjadi program berkelanjutan untuk menjaga hubungan kami dengan media yang telah banyak memberitakan hal-hal baik tentang Pupuk Indonesia Grup," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto