KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Indonesia melakukan digitalisasi kios dengan menerapkan aplikasi Retail Management System (RMS) atau Rekan. Lewat aplikasi ini, perusahaan pelat merah ini dapat mengetahui ketersediaan stok di kios resmi hingga pupuk tersebut telah diterima oleh petani. Perseroan menyebut bahwa digitalisasi kios resmi dapat menjadi cara efektif untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran. Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia Panji Winanteya Ruky mengatakan bahwa aplikasi Rekan telah diimplementasikan pada kios pupuk lengkap (KPL) di Provinsi Bali pada Juli 2022.
“Aplikasi Rekan sudah diadopsi Kementerian Pertanian di Provinsi bali, dan untuk Bali sudah beroperasi penuh,” demikian ungkap Panji dalam keterangan resminya, Selasa (13/9).
Baca Juga: Pupuk Indonesia akan Lakukan Pengadaan Mobil Listrik untuk Operasional Perusahaan Panji mengungkapkan ada banyak manfaat aplikasi Rekan, pertama adalah digitalisasi perbaikan tata kelola dan penyederhanaan proses penebusan pupuk bersubsidi. Kedua, mampu telusuri penyaluran pupuk bersubsidi di tingkat kios yang berdasarkan nomor induk kependudukan (NIK) para petani dan
geo-tagging. Ketiga, sistem pembayaran yang terintegrasi dengan kartu tani dan metode pembayaran elektronik lainnya. Keempat, menyediakan laporan penebusan dan penagihan secara digital. Kelima, kemudahan administrasi kios dalam melakukan pencatatan transaksi, pelaporan keuangan, pengelolaan stok, dan manajemen pegawai. Keenam, terdapat mode offline yang bertujuan agar tetap bisa berfungsi pada remote arena dengan kualitas sinyal yang kurang baik. Ketujuh, sistem point of sales penjualan produk non subsidi atau produk-produk lain yang ada di kios. Kedelapan, mempermudah kontrol stok produk dan barang secara
realtime. Dengan aplikasi Rekan, Panji menjelaskan sistem digital ini mempermudah dan mempercepat kios dalam memproses penjualan pupuk baik ritel, komersil, maupun pupuk bersubsidi. Aplikasi ini juga membantu para kios untuk memonitor penjualan kepada petani. “Jadi kita cukup dating saja dan pakai KTP, nanti kami cek ke database Kementerian Pertanian, sepanjan dia (petani) ada dalam data (RDKK) kami kasih. Aplikasi Rekan akan menghubungkan barang dari kami dan uang dari pemerintah untuk penagihan,” jelas Panji. Panji mengungkapkan aplikasi Rekan yang sudah diimplementasikan pada KPL di Provinsi Bali merupakan bentuk transformasi peningkatan pelayanan kepada petani dan kios. Pasalnya, sistem digital ini memberikan efisiensi pada urusan pencatatan dan transaksi. Bahkan sistem ini mampu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran pupuk.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Bertekad Jadi Pemain Utama Blue dan Green Ammonia Lebih lanjut Panji berharap, Pupuk Indonesia berharap aplikasi Rekan dapat diimplementasikan di 28.815 kios yang tersebar di seluruh Indonesia. Dia pun memastikan bahwa sistem digital milik Pupuk Indonesia ini juga terintegrasi dengan sistem data pupuk subsidi milik Kementerian Pertanian dalam Rencana Definitif Kebutuhan Pupuk Bersubsidi secara elektronik (eRDKK) maupun penebusan pupuk bersubsidi oleh para petani.
Tidak sampai di situ, Panji mengungkapkan bahwa Pupuk Indonesia juga akan meluncurkan aplikasi Rekan yang bisa dimanfaatkan oleh distributor, kelompok tani (poktan), hingga petani penerima pupuk bersubsidi. Namun demikian, sistem tersebut masih dibangun dan perlu mendapat persetujuan dari pemerintah. Sekadar informasi, aplikasi Rekan yang sudah digunakan oleh para kios akan terhubung dengan sistem monitoring rantai pasok Pupuk Indonesia, yaitu
Distribution Planning & Control System (DPCS), yang memonitor pergerakan stok pupuk subsidi secara nasional dari pabrik hingga ke tangan petani. “Dengan sistem digital ini, kami jadi lebih mudah tracking dan cek stok di Gudang, digitalisasi dari Lini I ke Lini IV bahkan barang sampai kiosk arena kami tambah barang sampai ke petani dengan aplikasi Rekan ini,” ungkapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto