KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Indonesia Niaga atau PI Niaga, anggota grup PT Pupuk Indonesia (Persero), terus menggeber diversifikasi bisnis non pupuk. Direktur Komersil & Operasi PI Niaga Trudo Nainggolan mengatakan, diversifikasi bisnis terutama yang dapat mendukung dan memberikan nilai tambah menjadi salah satu strategi perusahaan.
Baca Juga: Jokowi Blokir Anggaran K/L Rp 50 Triliun Untuk Subsidi Pupuk Jelang Pilpres "Terkini diversifikasi bisnis dilakukan di unit non pupuk, PI Niaga mengembangkan produk clay, salah satu bahan baku penting dalam pembuatan pupuk NPK," kata Trudo dala m keterangan resminya, Jumat (9/2). Ia menuturkan, bahan ini berfungsi sebagai perekat antara unsur nitrogen, fosfor, dan kalium yang menjadi penyusun pupuk NPK. Bahan baku clay yang diperdagangkan PI Niaga bersumber dari perusahaan domestik di wilayah Sumatra Selatan dan Jawa Timur. PI Niaga memulai penjajakan bisnis clay pada tahun 2022 lalu dengan mengikuti tender pengadaannya di PI Grup yang memproduksi NPK. Dari saat itu, PI Niaga telah beberapa kali menyuplai
clay ke beberapa anak perusahaan Pupuk Indonesia.
Baca Juga: Utak-Atik Anggaran Jelang Pemilu, Pemerintah Tambah Dana Pupuk Subsidi Rp 14 Triliun Tahun 2023, PI Niaga menyuplai
clay ke Pusri Palembang pada tahun 2023. Tahun 2024, PI Niaga kembali memenangkan tender dan telah mengirimkan clay ke Pusri Palembang sebanyak 3.960 ton.
Lebih lanjut, 3.150 ton
clay akan PI Niaga kirimkan ke Petrokimia Gresik, mulai di-delivery pada bulan Februari 2024. “Kami optimis bisnis
clay akan meningkat ke depan dengan mengambil peluang yang ada di produsen pupuk,” tutur Trudo. Ia menambahkan, selain menyumbangkan pendapatan bagi perusahaan, pengadaan produk clay ini juga menjadi bentuk sinergi antar anggota PI Grup dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto