KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Indonesia terus mengoptimalkan pelaksanaan program Makmur. Hal ini ditujukan untuk membantu para petani di Indonesia meningkatkan produktivitas dan pendapatan hasil usaha tani. Hingga Agustus 2023, Pupuk Indonesia telah menjalankan program Makmur di atas lahan seluas 226.299 hektare (ha). Capaian tersebut sudah melampuui targte yang ditetapkan perusahaan yakni 172.667 ha. Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, upaya mendorong produktivitas pertanian sangat penting karena sektor ini merupakan sektor strategis yang mendukung ketahanan pangan nasional.
Namun, tahun ini, pertanian tengah menghadapi kemarau panjang dan curah hujan rendah akibat dampak dari fenomena naiknya suhu permukaan air laut atau El Nino. Oleh karena itu, Pupuk Indonesia berupaya membantu petani menghadapi persoalan tersebut. "Kami terus membantu petani menghadapi berbagai tantangan pertanian agar produktivitas pertaniannya dapat terjaga, bahkan meningkat secara berkelanjutan,” kata dia dalam keterangan resminya, Minggu (24/9).
Baca Juga: Pupuk Indonesia Grup Teken Kontrak Perjanjian Jual Beli Gas Salah satu upaya Pupuk Indonesia adalah dengan mendukung intensifikasi pertanian, yaitu dengan menyediakan pupuk subsidi sesuai alokasi, meningkatkan ketersediaan pupuk non-subsidi di berbagai daerah, memberikan rekomendasi pemupukan yang tepat, sehingga meningkatkan kualitas pengelolaan lahan melalui program Makmur.
Seperti diketahui, Program Makmur merupakan ekosistem yang menghubungkan petani dengan sejumlah perusahaan BUMN. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani dari hasil usaha tani. Menurut Rahmad, petani yang bergabung dalam ekosistem Makmur akan mendapat banyak manfaat. Mulai dari bimbingan teknis dan budidaya, kepastian pasokan benih dan pupuk non subsidi, asuransi untuk melindungi dari ancaman gagal panen, kemudahan akses modal melalui perbankan, hingga jaminan pembelian hasil usaha tani dengan harga kompetitif “Sehingga pengawalannya sangat lengkap dari hulu hingga hilir pertanian. Karena Makmur adalah ekosistem pertanian berbasis mandiri dengan pupuk nonsubsidi,” tambahnya. Ia mengatakan, produktivitas pertanian dalam program makmur terus menunjukkan peningkatan. Kenaikan produktivitas padi rata-rata mencapai 14%, jagung meningkat 23%, tebu 27%, kopi 48%, dan sawit 7%, Selain program Makmur, Pupuk Indonesia juga terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada petani melalui pemanfaatan teknologi. Mulai dari digitalisasi distribusi dari produsen ke kios hingga menerapkan pertanian presisi, yaitu memberikan rekomendasi pemupukan secara tepat, baik melalui drone bahkan citra satelit. Tak hanya itu, Pupuk Indonesia bersama Kementerian Pertanian juga terus meningkatkan tata kelola pupuk bersubsidi. Salah satunya melalui uji coba aplikasi i-Pubers di enam provinsi di Indonesia. Dengan aplikasi ini, petani menjadi lebih mudah menebus pupuk di kios, karena cukup menunjukkan KTP saja. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk