Pupuk Indonesia Produksi Pupuk NPK Petro Ningrat untuk Petani Tembakau



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang produksi pupuk dan kimia, PT Pupuk Indonesia (Persero) menyediakan pupuk non subsidi yang bisa dimanfaatkan oleh petani tembakau. Pupuk tersebut adalah jenis NPK Petro Ningrat yang diproduksi melalui Petrokimia Gresik.   Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menjelaskan, pupuk NPK Petro Ningrat ditujukan untuk tanaman perkebunan, hortikultura, dan umbi, seperti tembakau kentang, cabai, bawang merah, tomat, serta buah-buahan. Apalagi saat ini tanaman tembakau tidak masuk dalam komoditas yang berhak mendapatkan subsidi pupuk dari Pemerintah.   “Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No 10 Tahun 2022, tanaman tembakau tidak lagi mendapat alokasi subsidi pupuk. Namun, Pupuk Indonesia tetap memproduksi pupuk yang bisa dimanfaatkan petani tembakau dengan harga yang kompetitif, yaitu NPK Petro Ningrat,” kata dia dalam keterangan resminya, Minggu (27/8).   Permentan Nomor 10 Tahun 2022 menetapkan 9 komoditas strategis yang berhak menerima subsidi pupuk, yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao. Sebelumnya, komoditas subsidi pupuk ditujukan untuk sekitar 72 komoditas termasuk tembakau.

Pupuk NPK Petro Ningrat 12-11-20 tersedia dengan kemasan 20 kilogram, lalu memiliki unsur hara yang sesuai dengan kebutuhan tanaman tembakau dan tanaman hortikultura. Pupuk komersil ini mengandung Nitrogen dalam bentuk Nitrat dan rendah chlor. 

Baca Juga: Memanfaatkan Hidrogen Hijau


Rahmad mengatakan, keunggulannya mampu memperbaiki aroma, warna, rasa dan kelenturan dari daun tembakau. Daun tembakau sendiri memiliki banyak kegunaan seperti bahan pestisida, obat-obatan, kosmetika, bius lokal, perawatan kulit, serta biofuel.   Selain itu, NPK Petro Ningrat juga dapat membuat tanaman lebih tegak dan kokoh, serta lebih tahan serangan hama penyakit, merangsang pembentukan umbi dan buah, cocok digunakan untuk lahan kering, serta larut dalam air sehingga mudah diserap tanaman.   Bagi petani tembakau yang ingin mendapat jaminan pupuk, Pupuk Indonesia telah menerapkan Program Makmur. Rahmad bilang, program tersebut digagas oleh Kementerian BUMN  yang ditujukan untuk mengantisipasi kendala pertanian. 

Melalui Program Makmur, petani akan dihubungkan dengan ekosistem pertanian sehingga mendapat kemudahan dalam mengakses pupuk hingga mendapat permodalan. Adapun ekosistem pertanian yang dimaksud mulai dari project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, agro input, pemda, dan offtaker. 

Ekosistem ini merupakan kolaborasi antar BUMN. Petani yang bergabung program Makmur mendapat pendampingan, pendanaan dari perbankan, jaminan asuransi, jaminan penyerapan produksi dari semua stakeholder yang terlibat dalam ekosistem.

Yopie, selaku grader tembakau Temanggung mengaku puas dengan kualitas pupuk NPK Petro Ningrat. Hanya saja dirinya berharap Pupuk Indonesia bisa memproduksi pupuk yang lebih spesifik untuk tanaman tembakau. "Kami berharap adanya tambahan unsur mikro Mg (magnesium) dan boron sehingga kami tidak lagi menambah unsur tersebut sendiri,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk