KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Indonesia (Persero) melakukan peningkatan kapasitas dan kehandalan sarana dan prasarana distribusi untuk bisa memenuhi kebutuhan pupuk petani. Salah satu langkahnya adalah dengan melakukan program
upgrading & branding sarana pergudangan Lini II dan Lini III. VP Sarana Prasarana Distribusi Pupuk Indonesia, Boycke Garda Aria mengatakan, perusahaan tahun lalu sudah melakukan program
upgrading & branding gudang di dua lokasi yakni Gudang Pusri Pati dan Gudang Pupuk Indonesia di Nganjuk. “Program
upgrading & branding dilakukan sebagai bentuk kesiapan Pupuk Indonesia dalam menerima kenaikan alokasi pupuk subsidi dari pemerintah," kata Boyce dalam keterangan resminya, Kamis (16/3).
Selain menambah kapasitas gudang, program ini juga bertujuan menjaga kualitas produk, perawatan aset perusahaan, dan meningkatkan kualitas pelayanan dalam pendistribusian pupuk subsidi. Dia menambahkan, peningkatan kehandalan sarana dan prasarana distribusi melalui
upgrading & branding merupakan upaya Pupuk Indonesia dalam meningkatkan customer awareness. Dengan program itu maka petani dapat mengetahui keberadaan Gudang Pupuk lini III atatu tingkat kabupaten. Gudang Pusri Pati dibangun pada tahun 1976 dengan kapasitas sekitar 5.000 ton. Melalui program tersebut, kapasitas gudang saat ini menjadi 6.500 ton atau meningkat sekitar 1.500 ton. Gudang lini III ini mendapat pasokan pupuk bersubsidi dari PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (PSP) yang merupakan anak perusahaan Pupuk Indonesia. Boycke mengatakan bahwa saat ini Pupuk Indonesia telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi untuk kebutuhan Kabupaten Pati sebesar 4.389 ton per 15 Maret 2023 atau telah memenuhi kebutuhan selama tiga minggu ke depan. Rinciannya, urea sebesar 1.926 ton dan NPK sebesar 2.463 ton. Adapun alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Pati selama satu tahun ditetapkan sebesar 68.626 ton yang terdiri dari 42.626 ton pupuk urea dan 26.000 ton pupuk NPK. Sementara alokasi pupuk bersubsidi untuk Provinsi Jawa Tengah ditetapkan sebesar 1.152.841 ton yang terdiri dari 732.742 ton urea dan 429.099 ton NPK. Hingga 15 Maret 2023, Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebesar 17.116 ton yang terdiri dari urea sebesar 10.481 ton atau 73% dari alokasi yang disiapkan dan NPK sebesar 6.636 ton atau 128%. Sementara realisasi penyaluran di Jawa tengah, tercatat telah mencapai 237.353 ton yang terdiri dari urea sebesar 144.270 ton atau 75% dari alokasi dan NPK sebesar 93.083 ton atau 88% dari alokasi. Tahun ini, Pupuk Indonesia sedang melakukan program penambahan kapasitas dan peningkatan kehandalan gudang di dua lokasi juga yakni Unit Pengantongan Pupuk (UPP) Semarang dan Gudang pupuk non-subsidi di Dumai. Program
upgrading & branding akan terus dilanjutkan oleh Pupuk Indonesia guna meningkatkan kehandalan sarana dan prasarana gudang. Tahun ini, perusahaan juga mempersiapkan program di GPP Klaten. Sedangkan tahun 2024 direncanakan akan dilakukan di GPP Purworejo, dan GPP Magelang. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk