Pupuk Indonesia tawarkan obligasi Rp 2,5 triliun, berikut besaran kuponnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Indonesia (Persero) melangsungkan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Pupuk Indonesia Tahap I Tahun 2020 dengan jumlah emisi sebanyak-banyaknya Rp 2,5 triliun, Senin (20/7). Obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II senilai total Rp 8 triliun.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat mengatakan, penerbitan obligasi tersebut sebagai salah satu strategi Pupuk untuk diversifikasi sumber pendanaan eksternal selain dari perbankan.

“Selain diversifikasi sumber pendanaan, ini juga sebagai salah satu strategi kami untuk mengurangi volatilitas suku bunga. Kami akan beralih dari variable rate ke fixed rate agar kami bisa mendapatkan efisiensi untuk jangka panjang,” ujar Aas dalam press conference virtual, Senin (20/7).


Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Pupuk Indonesia Indarto Pamoengkas mengukapkan, Obligasi Berkelanjutan II Pupuk Indonesia Tahap I Tahun 2020 terbagai ke dalam tiga seri. Yakni seri A dengan tenor tiga tahun, seri B dengan tenor 5 tahun, dan seri C dengan tenor 7 tahun.

Baca Juga: Pupuk Indonesia bukukan pertumbuhan penjualan 12,5% sepanjang semester I-2020

“Adapun, untuk besaran indakasi kupon tenor tiga tahun sebesar 6,25% - 7,50%, tenor lima tahun sebesar 7,00% - 8,30%, dan tenor tujuh tahun sebesar 7,50% - 8,75%,” ungkap Indarto.

Aas optimistis, target sebesar Rp 2,5 triliun tersebut akan terserap oleh pasar. Ia menilai dengan kinerja perusahaan yang selalu stabil, bahkan menunjukkan peningkatan meski tengah berada pada masa pandemi virus corona bisa menjadi nilai jual obligasi tersebut.

“Rencananya dana dari obligasi ini akan kami gunakan untuk melakukan reprofiling atas pinjaman perbankan maupun obligasi baik di induk dan anak perusahaan kami,” lanjut Aas.

Jika merujuk dari prospektus ringkas yang diterbitkan sebelumnya sebelumnya, sekitar 40% atau Rp 1 triliun dari dana hasil penawaran akan digunakan Pupuk Indonesia untuk melunasi sebagian utang Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A yang akan jatuh tempo pada 9 November 2020.

Sementara sisanya, akan digunakan untuk pinjaman ke anak perusahaan. Sekitar 35% atau Rp 875 miliar untuk PT Petrokimia Gresik dan 25% atau Rp 625 miliar untuk PT Pupuk Iskandar Muda.

Sebagai informasi tambahan, masa penawaran awal obligasi berlangsung pada 16-30 Juli 2020. Sedangkan penawaran umum dijadwalkan pada 14-18 Agustus 2020.

Pupuk Indonesia menunjuk PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas sebagai Joint Lead Underwriters (JLU), dan PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat.

Obligasi berkelanjutan Pupuk Indonesia mendapat peringkat AAA (idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia. Obligasi ini tanpa jaminan khusus (clean basis).

Baca Juga: Food estate, kolaborasi Jokowi - Prabowo wujudkan kedaulatan RI di bidang pangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat