Pupuk Indonesia Terus Perkuat Tranformasi Bisnis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Indonesia (Persero) terus melakukan transformasi bisnis dalam mendukung pemerintah dalam menyukseskan program ketahanan pangan nasional.

Dalam dua tahun terakhir, transformasi bisnis yang dilakukan Pupuk Indonesia sangat masif baik di level holding maupun anak usaha. Lewat inovasinya, perusahaan ini mencatatkan produksi sebesar 18,8 juta ton yang meliputi produk pupuk dan non pupuk masing-masing 11,76 juta ton pupuk dan 7,07 juta ton.

Pupuk Indonesia juga terus ekspansi menambah kapasitas produksi. Salah satunya dengan menghidupkan kembali pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM) 1 yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, Lhoksumawe, Aceh.


Pabrik yang akan menelan investasi Rp 1,7 triliun ini akan memproduksi pupuk jenis NPK sekitar 500.000 ton per tahun untuk memenuhi kebutuhan wilayah Sumatera Bagian Utara  dan Aceh. 

Pabrik PIM 1 akan memiliki kapasitas produksi terpasang untuk pupuk urea sebesar 570.000 ton per tahun dan produksi pupuk NPK 500.000 ton per tahun. Pabrik ini nnatinya akan melengkapi pabrik pupuk PIM 2 yang juga berkapasitas 570.000 ton per tahun. "Sehingga total produksi pupuk urea pada PIM 1 dan PIM 2 mencapai 1,14 juta ton per tahun," kata Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman baru-baru ini.

Tak hanya itu, Pupuk Indonesia juga terus melakukan  peningkatan kapasitas dan kehandalan sarana dan prasarana distribusi untuk bisa memenuhi kebutuhan pupuk petani. Salah satu langkahnya adalah dengan melakukan program upgrading & branding sarana pergudangan Lini II dan Lini III.    Selain memperlancar program distribusi pupuk, proggram ini juga bertujuan menjaga kualitas produk, perawatan aset perusahaan, dan meningkatkan kualitas pelayanan dalam pendistribusian pupuk subsidi.

Tahun lalu sudah melakukan program upgrading & branding gudang di dua lokasi yakni Gudang Pusri Pati dan Gudang Pupuk Indonesia di Nganjuk. Tahun ini, program penambahan kapasitas dan peningkatan kehandalan gudang di dua lokasi juga yakni Unit Pengantongan Pupuk (UPP) Semarang dan Gudang pupuk non-subsidi di Dumai.

Pupuk Indonesia juga berhasil mengkomunikasikan dengan baik berbagai tranformasi bisnis yang dilakukan. Alhasil, perseroan merauih 16 penghargaan dari ajang The 8th PR Indonesia Awards (PRIA). 

SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengakui bahwa aspek komunikasi perusahaan saat ini memiliki peran yang semakin strategis, terlebih di era digitalisasi dan keterbukaan informasi.

"Manajemen menaruh perhatian tinggi pada aspek komunikasi perusahaan. Terlebih dengan program transformasi bisnis dengan melahirkan banyak inovasi untuk memajukan pertanian di Indonesia, bersaing di pasar global, serta mendukung industry hijau di masa depan," kata Wijaya dalam keterangan resminya, Minggu (19/4).

Pupuk Indonesia meraih Gold Winner pada Kategori Departemen PR, Silver Winner untuk Manajemen Krisis Sub Kategori Krisis dan Pascakrisis, serta Bronze Winner untuk program CSR Sustainability Business. Pupuk Indonesia juga dipilih menjadi PR Departemen of The Year 2023.

Sementara anak usaha lain seperti Pupuk Kaltim, PT Petrokimia Gresik, Petrokimia Gresik, Pupuk Kujang Cikampek  dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang juga meraih apresiasi dari ajang tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk