JAKARTA. Sinyal kepastian pasokan gas alam cair (LNG) Tangguh yang diberikan pemerintah langsung direspon positif PT Pupuk Iskandar Muda (PIM). Manajemen PIM menyatakan siap membeli sisa divert milik Sempra yang dialokasikan pemerintah untuk pembeli dalam negeri. Technical and Development Director PIM Lili Djadjuli menyebut perusahaan akan melihat terlebih dulu berapa banyak sisa penjualan divert jatah Sempra yang dijual kepada calon pembelinya. "Kita lihat barangnya dulu sebelum membeli. Nanti kita lihat lagi formula harga yang ditawarkan pemerintah berapa, tapi pasti kami akan ambil daripada satu pabrik kami mati," ujar Lili. PIM menurut Lili memang sedang menghadapi kesulitan mendapatkan pasokan gas untuk mengoperasikan dua pabriknya di Banda Aceh. Kontrak pasokan gas yang diperoleh mulai Juni 2008 sampai setahun ke depan dari jatah gas Lapangan Bontang milik PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) sebesar 420.000 ton LNG hanya bisa digunakan untuk mengoperasikan satu pabrik. Sementara satu pabrik lainnya masih berhenti beroperasi karena tidak mendapatkan pasokan gas. "Dengan PKT itu kita dapat pasokan 3 kargo, atau sekitar 420.000 sampai 500.000 ton. Pembayarannya dilakukan setelah gas kita terima, totalnya sekitar US$ 15 juta," tambahnya. Karena itulah PIM berharap bisa segera mendapat kepastian kontrak pembelian LNG Tangguh untuk menghidupi satu pabriknya lagi. Karena dalam kondisi normal satu pabrik itu membutuhkan 6 kargo untuk memproduksi Urea.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: