JAKARTA. PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) berencana membangun pabrik pupuk baru. Pabrik anyar bernama Pupuk Kaltim 5 itu akan menelan investasi US$ 870 juta atau sekitar Rp 8,6 triliun. Pabrik ini akan menggantikan Pupuk Kaltim 1 yang sudah tua dan kurang efisien.Untuk itu, kini PKT tengah mencari pendanaan ke beberapa bank. "Tapi kita belum bisa menyebutkan bank yang sedang kita dekati karena masih proses," kata Direktur Utama Pupuk Kaltim, Hidayat Nyakman Rabu (5/8). Selain mencari dana, PKT juga tengah menyiapkan lokasi pabrik. "Kami menargetkan, akhir Agustus tahun ini lahan sudah siap," ujarnya. Hidayat tak bersedia memastikan kapan PKT akan memulai tahap konstruksi maupun waktu pengoperasian pabrik baru itu. Ia hanya bilang, proses pembangunan akan berlangsung 36 bulan. "Sekarang kita lagi persiapkan tender untuk mencari kontraktornya," katanya. Pupuk Kaltim 5 ini, imbuh Hidayat, akan memproduksi pupuk Amonia 2.500 ton per hari dan Urea 3.500 per hari. Jumlah ini sekitar 60% lebih banyak dibanding kemampuan produksi Pupuk Kaltim 1.Pupuk Kaltim 5 dan Pupuk Kaltim 1 ini telah memperoleh komitmen pasokan gas 80 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) selama 15 tahun, yakni dari 2012 hingga 2027. Komitmen ini disertai catatan, bila Pupuk Kaltim 5 siap beroperasi, Pupuk Kaltim 1 harus stop produksi. "Harga masih dinegosiasikan," lanjut Hidayat. Sejatinya, jumlah pasokan gas itu masih kurang. Sebab, Pupuk Kaltim 5 membutuhkan gas 123 MMSCFD. Tapi, PKT sudah punya solusinya. Terbitkan obligasi Selain membangun pabrik baru, pada 2009 ini, PKT juga sedang mengerjakan proyek NPK Fuse Blending dan pembangunan boiler berbahan bakar batubara sebagai pembangkit steam di pabriknya. PKT memprediksi, pengerjaan NPK Fuse Blending ini selesai di akhir tahun ini dan bisa menambah produksi Pupuk Kaltim 1 sebesar 200.000 ton per tahun.
Pupuk Kaltim Akan Bangun Pabrik US$870 Juta
JAKARTA. PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) berencana membangun pabrik pupuk baru. Pabrik anyar bernama Pupuk Kaltim 5 itu akan menelan investasi US$ 870 juta atau sekitar Rp 8,6 triliun. Pabrik ini akan menggantikan Pupuk Kaltim 1 yang sudah tua dan kurang efisien.Untuk itu, kini PKT tengah mencari pendanaan ke beberapa bank. "Tapi kita belum bisa menyebutkan bank yang sedang kita dekati karena masih proses," kata Direktur Utama Pupuk Kaltim, Hidayat Nyakman Rabu (5/8). Selain mencari dana, PKT juga tengah menyiapkan lokasi pabrik. "Kami menargetkan, akhir Agustus tahun ini lahan sudah siap," ujarnya. Hidayat tak bersedia memastikan kapan PKT akan memulai tahap konstruksi maupun waktu pengoperasian pabrik baru itu. Ia hanya bilang, proses pembangunan akan berlangsung 36 bulan. "Sekarang kita lagi persiapkan tender untuk mencari kontraktornya," katanya. Pupuk Kaltim 5 ini, imbuh Hidayat, akan memproduksi pupuk Amonia 2.500 ton per hari dan Urea 3.500 per hari. Jumlah ini sekitar 60% lebih banyak dibanding kemampuan produksi Pupuk Kaltim 1.Pupuk Kaltim 5 dan Pupuk Kaltim 1 ini telah memperoleh komitmen pasokan gas 80 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) selama 15 tahun, yakni dari 2012 hingga 2027. Komitmen ini disertai catatan, bila Pupuk Kaltim 5 siap beroperasi, Pupuk Kaltim 1 harus stop produksi. "Harga masih dinegosiasikan," lanjut Hidayat. Sejatinya, jumlah pasokan gas itu masih kurang. Sebab, Pupuk Kaltim 5 membutuhkan gas 123 MMSCFD. Tapi, PKT sudah punya solusinya. Terbitkan obligasi Selain membangun pabrik baru, pada 2009 ini, PKT juga sedang mengerjakan proyek NPK Fuse Blending dan pembangunan boiler berbahan bakar batubara sebagai pembangkit steam di pabriknya. PKT memprediksi, pengerjaan NPK Fuse Blending ini selesai di akhir tahun ini dan bisa menambah produksi Pupuk Kaltim 1 sebesar 200.000 ton per tahun.