JAKARTA. Walau harga pupuk urea di pasar internasional sudah anjlok, namun PT Pupuk Kalimantan Timur belum bersedia menurunkan harga jual urea non subsidi. Sebabnya, harga pokok produksinya masih saja membengkak akibat kontrak harga gas.Saat ini, harga pupuk di pasar internasional sudah menyentuk level terendah. Harga untuk urea prill pada pekan kedua November sudah anjlok 70% dari US$ 800 per ton pada akhir September menjadi US$ 240,5 hingga US$ 242,5 per ton. Sementara, harga urea granule juga terjun 67,4% dari US$ 835 per ton menjadi US$ 272,25 hingga US$ 310 per ton."Hingga akhir tahun harga pupuk urea non subsidi belum akan turun," tegas Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Hidayat Nyakman.Menurut Hidayat, penurunan pupuk ini belum akan dilakukan lantaran perusahaan masih menggunakan pasokan gas dengan harga yang lama. Lantaran itulah, jika ia menurunkan harga jual amoniak, bahan baku Urea dan ureanya, sesuai harga internasional, maka PKT akan menderita kerugian sebesar US$ 120 per ton. Padahal, PKT selama ini harus memasok kebutuhan amoniak ke PT Petrokimia Gresik sebesar 20.000-30.000 ton. "Total kerugian mencapai US$ 3,6 juta," tegasnya.
Pupuk Kaltim Belum Berniat Turunkan Harga Urea
JAKARTA. Walau harga pupuk urea di pasar internasional sudah anjlok, namun PT Pupuk Kalimantan Timur belum bersedia menurunkan harga jual urea non subsidi. Sebabnya, harga pokok produksinya masih saja membengkak akibat kontrak harga gas.Saat ini, harga pupuk di pasar internasional sudah menyentuk level terendah. Harga untuk urea prill pada pekan kedua November sudah anjlok 70% dari US$ 800 per ton pada akhir September menjadi US$ 240,5 hingga US$ 242,5 per ton. Sementara, harga urea granule juga terjun 67,4% dari US$ 835 per ton menjadi US$ 272,25 hingga US$ 310 per ton."Hingga akhir tahun harga pupuk urea non subsidi belum akan turun," tegas Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Hidayat Nyakman.Menurut Hidayat, penurunan pupuk ini belum akan dilakukan lantaran perusahaan masih menggunakan pasokan gas dengan harga yang lama. Lantaran itulah, jika ia menurunkan harga jual amoniak, bahan baku Urea dan ureanya, sesuai harga internasional, maka PKT akan menderita kerugian sebesar US$ 120 per ton. Padahal, PKT selama ini harus memasok kebutuhan amoniak ke PT Petrokimia Gresik sebesar 20.000-30.000 ton. "Total kerugian mencapai US$ 3,6 juta," tegasnya.