Pupuk Kaltim Dorong Pemberdayaan Konservasi Terumbu Karang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berupaya mengoptimalkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sembari terus melakukan diversifikasi usaha yang berfokus pada produk bernilai tambah yang ramah lingkungan melalui pengembangan pabrik untuk soda ash.

Dalam melakukan program TJSL, perusahaan fokus pada tiga program utama yakni pendidikan, lingkungan dan pengembangan UMKM di berbagai bidang. SEVP Business Support Pupuk Kaltim Meizar Effendi mengatakan, program yang dilakukan perseroan dirangkum melalui PKT Proaktif. 

"Program ini diinisiasi untuk menyikapi berbagai kondisi sosial di masyarakat, yang terus dimaksimalkan melalui kesinambungan kontribusi sesuai sasaran TJSL di seluruh sektor,” kata dia dalam keterangan resminya, Sabtu (10/6).


Menurut Meizar, standar ISO 26000:2010 merupakan salah satu strategi implementasi TJSL Pupuk Kaltim yang dikembangkan melalui pendekatan CSV atau penciptaan manfaat bersama dengan memberikan nilai tambah bagi masyarakat. 

Strategi ini ditujukan untuk mendorong kemitraan strategis, sekaligus kemandirian ekonomi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan yang dirancang secara terstruktur, guna menjaga keberlanjutan usaha masyarakat dalam jangka panjang.

Atas komitmennya dalam menjalankan TJSL, Pupuk Kaltim meraih empat penghargaan lewat ajang TOP CSR Awards 2023, yakni predikat 5 star Top CSR 2023, Top Leader on CSR Commitment 2023, Golden Trophy atas keberhasilan meraih 5 Star selama 3 tahun berturut, serta penghargaan khusus untuk kegiatan konservasi terumbu karang pada program Kilau Indonesia.

Meizar menjelaskan, program Kilau Samudera digagas Pupuk Kaltim sebagai bentuk kepedulian dan intervensi nyata perusahaan dalam pengelolaan lingkungan untuk kelangsungan ekosistem laut dalam jangka panjang. 

Program ini berupa pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan konservasi terumbu karang, yang tidak hanya memberikan dampak terhadap perbaikan ekosistem perairan, tapi juga peningkatan ekonomi dan kesejahteraan bagi nelayan binaan.

Dalam pelaksanaannya, program Kilau Samudera mampu membawa perubahan pada pola pikir dan aktivitas tangkap nelayan menjadi ramah lingkungan, dari sebelumnya kerap menggunakan bom yang merusak kawasan perairan Bontang. Termasuk mampu menciptakan kemandirian ekonomi bagi kelompok nelayan binaan secara langsung, melalui alternatif sumber ekonomi seperti jasa wisata laut maupun keramba ikan. 

“Pembinaan program Kilau Samudera juga mampu menciptakan efek ekonomi kepada masyarakat sekitar sebagai penerima manfaat tidak langsung, seiring meningkatnya keanekaragaman hayati di area konservasi terumbu karang,” lanjut Meizar. 

Melihat keberhasilan pembinaan yang dijalankan, Meizar menegaskan arah pembinaan Pupuk Kaltim kedepan tak hanya difokuskan pada program yang bersifat charity dalam menyikapi kondisi sosial di masyarakat, tetapi juga kesinambungan pembinaan guna mencapai kesejahteraan dan kemandirian secara merata. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk