KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemajuan proyek pabrik pupuk urea PT Pupuk Kaltim (Persero) atau PKT di Fakfak, Papua Barat bakal memasuki babak baru tahun ini. Direktur Operasional Pupuk Kaltim, Hanggara Patrianta mengungkapkan, pelepasan kawasan hutan untuk proyek direncanakan selesai pada Mei 2023. Dengan begitu, proses penyiapan lahan bisa dilakukan pada Agustus 2023 berbarengan proses pemilihan kontraktor
Engineering Procurement Construction (EPC) untuk proyek pabrik di Fakfak. “Diharapkan EPC Contractor akan bisa kita tentukan di bulan Juli 2024,” ujar Hanggara dalam konferensi pers, Rabu (29/3).
Baca Juga: Pupuk Indonesia Terus Perkuat Tranformasi Bisnis Menurut rencana, pabrik urea di Fakfak, Papua Barat beroperasi di tahun 2027 mendatang. Saat beroperasi nanti, pabrik Fakfak bakal memiliki kapasitas 1,15 juta ton urea dan 825.000 ton amoniak. Sebelumnya, PKT dan Genting Oil Kasuri Pte Ltd (GOKPL) telah melakukan penandatanganan Head of Agreement (HoA) untuk jual beli gas bumi untuk kebutuhan proyek pembangunan ini. Saat ini, proses penyelesaian Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara keduanya tengah berjalan dan diharapkan bisa selesai dalam 2 bulan ke depan. Belum ketahuan berapa persisnya investasi yang dibutuhkan untuk proyek pabrik pupuk urea Fakfak. Yang terang, menurut taksiran manajemen, angkanya di atas US$ 1 miliar. SEVP Business Support PKT, Meizar Effendi mengatakan, sumber pendanaan proyek pabrik Fakfak bakal menggunakan ekuitas perusahaan serta pendanaan eksternal. Saat ini, PKT tengah mengkaji opsi-opsi pendanaan untuk membiayai proyek. “Posisi kas kami cukup strong dengan leverage yang sangat baik, karena tidak mempunyai hutang. Opsi-opsi pendanaan sedang kita kaji, kita sedang pilih mana opsi yang terbaik,” ujar Meizar. Sedikit informasi, sebelumnya Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pahala Mansury mengungkapkan bahwa PKT direncanakan melantai ke pasar modal pada pertama 2023 dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VI DPR RI 7 Desember 2022 lalu. Menurut perkiraan Pahala, PKT bakal melepas 10%-20% saham ke pasar modal.
Baca Juga: Lewat Sinergi BUMN, Pupuk Kaltim Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan di IKN Ketika diminta konfirmasi soal hal ini, Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi mengaku belum bisa memastikan kapan wacana
initial public offering (IPO) direalisasi. Ia berujar, PKT masih menunggu arahan dari pemerintah soal rencana tersebut. “Tugas kami adalah mempersiapkan tidak hanya langkah-langkah administratif untuk IPO, i tapi menjaga kinerja keuangan yang terbaik. IPO adalah salah satu opsi pendanaan tapi tidak menjadi satu-satunya opsi, karena Pupuk Kaltim keuangannya kan bagus,” ujar Rahmad Pribadi ketika ditemui usai konferensi pers. Sedikit informasi, menurut data PKT, pabrik pupuk PKT yang berpusat di Bontang, Kalimantan Timur mencetak laba Rp 14,59 triliun per kuartal IV 2022. Jumlah tersebut naik 137% dari tahun lalu menurut data perusahaan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto