Pupuk Kaltim Pastikan Ketersediaan Stok Pupuk Subsidi Aman



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Indonesia (Persero) pastikan stok pupuk subsidi aman menghadapi La Nina dan kebutuhan pada semester II 2023. 

Dalam paparan yang berlangsung di Menteng, Jakarta Pusat, SVP Transformasi Bisnis Pupuk Kaltim Wisnu Ramadhani menuturkan Perseroan setidaknya telah siapkan 379.000 ton pupuk subsidi di seluruh Indonesia. 

"Ketersediaan pupuk menjadi fokus utama Perusahaan. Kementerian Pertanian (Kementan) telah menetapkan stok minimal dari pupuk subsidi yang harus didistribusikan ke petani. Pupuk Kaltim sendiri dapat penugasan sebanyak 54.000 ton," ujarnya ditemui dalam konferensi pers di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (30/4). 


Baca Juga: El Nino Bikin Harga Tetes Tebu Makin Tinggi, Madusari Murni (MOLI) Tetap Ekspansif

Lebih jauh dia merinci bahwa per 28 April 2024, secara nasional ada 379.000 ton pupuk subsidi, lalu 376.000 pupuk non subsidi. Dia menyebutkan stok subsisi ini naik dibandingkan dengan ketentuan stok sebanyak 7 kali lipat alias 692% dibandingkan ketentuan yang harus disediakan. 

Keberadaan pupuk tersebut tersedia dan tersebar di gudang-gudang Pupuk Kaltim di seluruh Indonesia dan telah siap ditebus oleh para petani penerima.

"Kami tidak ingin ada isu kelangkaan. Biasanya ini terjad karena alokasi habis di daerah terkait," ujarnya. 

Kesiapan alokasi stok pupuk subsidi ini dilakukan juga untuk mengantisipasi kehadiran La Nina pada Juli hingga September 2024 mendatang. Wisnu menyatakan, dengan adanya La Nina, pihaknya melakukan building stock dan menyimpannya di daerah. 

Baca Juga: Produkvitas Tinggi, Kementan Sebut Lahan CSA Hasilkan 7,44 Ton Per Ha GKP

Pupuk Kaltim sendiri senantiasa memastikan ketersediaan jumlah pupuknya di gudang-gudangnya yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air. Hal ini bisa diperiksa secara real time melalui portal DCPS aplikasi berbasis data geospasial untuk meningkatkan kontrol dan distribusi pupuk secara nyata.

Ini stok kami real time harian, kita bisa pantau yang merah (mau habis) di mana. Bahkan yang merah langsung bisa kita kirim. Dipantau DCPS. Sebelum pupuk itu merah, terlihat misalnya oh 14 hari lagi habis, kita akan kirim (sebelumnya)," terang Wisnu.

"Harusnya dengan data ini, tidak ada isu kelangkaan karena stok kita sudah tersebar di daerah provinsi, bahkan sampai kabupaten," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .