Pupuk Kaltim Raup Laba Rp 6,17 Triliun pada 2021



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Di tengah gempuran pandemi Covid-19 di tahun lalu, produsen pupuk dan amoniak, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) atau Pupuk Kaltim, tetap berhasil mencetak kinerja bisnis yang sangat memuaskan. Bahkan, capaian laba setelah pajak tahun 2021, merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah berdirinya perusahaan.

Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi menyatakan, melalui penerapan berbagai strategi mitigasi kondisi, PKT berhasil mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp 6,17 triliun sepanjang 2021. 

Capaian tersebut merupakan buah tangan dari langkah strategis serta pengelolaan risiko dan operasional yang baik di tahun 2021 lalu. Dengan demikian, PKT mampu menghadapi setiap tantangan, bahkan menjadikannya peluang yang dapat memberikan keuntungan optimal bagi perusahaan.


"Tidak dipungkiri, pandemi masih memberikan dampak bagi kondisi ekonomi dan pasar yang dinamis selama 2021. Namun sebagai perusahaan yang berorientasi pada keberlanjutan, PKT terus menerapkan strategi inovasi bernilai tambah yang berbasis risiko, termasuk melalui diversifikasi usaha," ungkap Rahmad, dalam konferensi pers virtual, Kamis (24/3). 

Baca Juga: Menko Luhut Minta Kementerian PUPR Segera Bangun Irigasi di Food Estate Kalteng

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan PKT, Qomaruzzaman menuturkan bahwa di balik kinerja cemerlang PKT, ada berbagai tantangan yang dihadapi perusahaan, salah satunya berkaitan dengan supply chain crisis.

Sebagaimana diketahui, beberapa bahan baku pupuk masih harus dipasok dari luar negeri. Namun, kondisi pandemi serta dinamika global, turut menghambat proses ekspor bahan baku PKT di sepanjang tahun 2021. 

Menyiasati hal tersebut, PKT berupaya untuk mengamankan bahan baku, dengan sigap mencari alternatif supplier dari negara lain, dan juga supplier domestik. Sehingga kinerja operasional perusahaan bisa tetap berjalan secara maksimal. 

"Kami juga sedang berusaha mengembangkan alternatif kebutuhan bahan baku di masa yang akan datang," ujar dia. 

Baca Juga: Perlu Upaya Penyelamatan, Kenali 4 Tanaman Endemik yang Terancam Punah di Indonesia

Capaian perusahaan di tahun lalu juga tak lepas dari upaya perusahaan dalam mengoptimalkan produksi. Direktur Operasi dan Produksi PKT, Hanggara Patrianta menuturkan, PKT menerapkan smart production dalam kegiatan operasionalnya. 

Program tersebut terdiri dari beberapa pilar, antara lain, safety & health, aspek lingkungan, serta efisiensi energi.  "Lalu, di tahun 2020 kami juga sudah membuat business plan. supaya operasional perusahaan lebih lincah dan adaptif terhadap kondisi yang ada," sebutnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli